Prancis Sebut Pengiriman Jet Tempur ke Ukraina Bukan Prioritas, Kyiv Lebih Butuh Senjata
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pengiriman jet tempur ke Ukraina bukan prioritas saat ini, ia menyebut Kyiv lebih butuh senjata.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan jet tempur Prancis tidak dikirim ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini disampaikan Macron kepada wartawan pada hari Jumat (10/2/2023) setelah KTT Uni Eropa baru-baru ini yang berpusat di sekitar kunjungan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.
“Pengiriman jet tempur bukan prioritas. Ini bukan yang dibutuhkan tentara Ukraina sekarang,” katanya, dikutip dari TASS.
"Dalam keadaan apa pun jet tempur tidak dapat dikirimkan dalam beberapa minggu mendatang," lanjutnya.
Keputusan ini bukan berarti Macron mengesampingkan pengiriman jet tempur ke Ukraina.
Macron mengatakan Ukraina saat ini membutuhkan senjata militer yang lebih cepat.
Baca juga: Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas 21.000 Jiwa, Mayoritas Menyerah Saat Tertimbun Akibat Hiportermia
Prioritaskan Pengiriman Senjata
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia tetap memprioritaskan bantuan ke Ukraina.
Macron berpendapat, Ukraina saat ini lebih membutuhkan senjata daripada jet tempur.
"Saya sama sekali tidak mengecualikan apa pun," kata Macron ketika ditanya tentang kemungkinan pengiriman jet pada akhir pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa.
Macron mengatakan prioritasnya adalah membantu Ukraina dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.
Sehingga, jet tempur tidak dapat dikirimkan dalam jangka waktu tersebut, dikutip dari Reuters.
Selain itu, akan membutuhkan waktu untuk melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur itu.
Macron mengatakan prioritasnya harus pada barang-barang seperti artileri, yang telah terbukti efektif dan yang telah dilatih oleh pasukan Ukraina.
Dia mengatakan mungkin perlu mengintensifkan pengiriman barang-barang tersebut dan sekutu Ukraina akan memeriksa kemungkinan ini dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Ahli Gempa Peringatkan Wilayah Rusia Berpotensi Punya Nasib Sama Seperti Turki
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah lama mendesak sekutunya untuk mengirim jet tempur.
Ia mengklaim beberapa pemimpin Eropa siap memasok pesawat.
"Eropa akan bersama kita sampai kemenangan kita. Saya telah mendengarnya dari sejumlah pemimpin Eropa tentang kesiapan untuk memberi kami senjata dan dukungan yang diperlukan, termasuk pesawat,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat kunjungan ke Prancis, Kamis (9/2/2023).
Dalam pertemuan di London pada hari Rabu (8/2/2023), Perdana Menteri Rishi Sunak berjanji akan melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur canggih NATO.
Rishi Sunak berhenti menawarkan memasok pesawat dan mengatakan tidak ada yang salah.
Zelenskiy mengatakan bahwa sebagian dari apa yang dijanjikan kepadanya di Paris oleh Macron dan Scholz masih dirahasiakan.

Baca juga: Yunani Mulai Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Turki
Sementara itu, kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina dilaporkan terkena serangkaian rudal Rusia pada dini hari Jumat (10/2/2023) pagi, dikutip dari The Guardian.
Setidaknya 17 rudal menargetkan infrastruktur energi, kata penjabat walikota kota itu, Anatolii Kurtiev.
Peringatan serangan udara telah diumumkan di seluruh Ukraina pagi ini karena para pejabat memperingatkan potensi serangan rudal Rusia, mendesak warga untuk berlindung.
“Ada ancaman besar dari serangan rudal. Saya ingin menekankan lagi – jangan abaikan sirene peringatan udara,” kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer kota Kyiv melalui Twitter.
Penasihat presiden Ukraina Anton Gerashchenko juga menolak ancaman serangan roket besar-besaran Rusia dan mendesak orang untuk tinggal di tempat perlindungan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.