Pria 26 Tahun di Kahramanmaras Turki Diselamatkan setelah 96 Jam dari Reruntuhan Puing-puing
Tim SAR Turki menarik Albert Sachma, berusia 26 tahun dari puing-puing di Kahramanmaras setelah terperangkap sekira 96 jam di puing-puing.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR Turki menarik seorang pemuda dari puing-puing di Kahramanmaras.
Dikutip Al Jazeera, Albert Sachma, berusia 26 tahun diselamatkan pada Jumat (10/2/2023).
Sachma telah terperangkap sekira 96 jam di gedung yang runtuh di distrik kota Dolgaderoglu.
Kini, dia telah dilarikan ke rumah sakit.
Bayi perempuan 2 tahun diselamatkan dari puing-puing gempa Turki
Bayi perempuan berusia dua tahun berhasil dievakuasi dari puing-puing reruntuhan akibat gempa Turki.
Baca juga: Palang Merah Indonesia Kirim Bantuan 100 Ribu Dolar AS untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
Video yang direkam oleh regu penyelamat lantas beredar luas di media sosial.
Diketahui, regu penyelamat dari Tentara Kosovo berhasil mengeluarkan bayi perempuan berusia 2 tahun dari reruntuhan.
Keberhasilan menyelamatkan satu nyawa bayi itu langsung disambut tepuk tangan para penyelamat.
"Seorang ibu dan putrinya yang berusia dua tahun diselamatkan di distrik Iskenderun di provinsi Hatay selatan Türkiye hampir 44 jam setelah gempa," tulis akun Twitter ANADOLU AGENCY.
72 Jam Pertama Waktu yang Sangat Penting
Periode 72 jam pertama adalah masa-masa krusial dalam operasi penyelamatan korban gempa, termasuk gempa di Turki dan Suriah.
Para penyelamat seperti berpacu dengan waktu.
Baca juga: Warga Afghanistan Padati Bandara setelah Dengar Kabar Turki Cari Relawan, Ternyata Hanya Rumor Palsu
Korban tewas gempa Turki dan Suriah
Korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah meningkat di atas 21.000.
Harapan untuk menemukan orang hidup semakin meredup.
Para ahli khawatir jumlah korban bisa meningkat tajam.
Berikut jumlah korban tewas terbaru:
Turki: 17.674 orang
Suriah: 3.377 orang
Baca juga: Pengungsi Suriah Kehilangan 25 Anggota Keluarganya dalam Gempa Turki: Takdir Mengejar Kami
Kondisi cuaca ekstrem
Lebih jauh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tanpa bantuan, puluhan ribu orang yang tinggal di tempat terbuka terancam cuaca ekstrem.
Jumlah kematian akibat gempa Turki dan Suriah juga naik dengan pesat.
Konvoi pertama bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Turki dan Suriah telah menyeberang ke Suriah.
Enam truk melewati perbatasan bab Al Hawa dari Turki membawa tenda dan perlengkapan kebersihan.
Pihak Turki mengatakan sedang mengupayakan membuka dua penyeberangan perbatasan dengan Suriah untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tersalurkan.
Baca juga: Pengungsi Suriah Kehilangan 25 Anggota Keluarganya dalam Gempa Turki: Takdir Mengejar Kami
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, dijadwalkan melakukan perjalanan ke provinsi Gaziantep, Osmaniye dan Kilis yang dilanda gempa pada Kamis (9/2/2023) di tengah kritik yang terus berlanjut bahwa tanggapan pemerintah terlalu lambat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)