Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Palestina Meninggal Dunia setelah Koma di Sel Tahanan, Israel Diminta Bertanggung Jawab

Pria Palestina meninggal dunia setelah koma di sel tahanan, Israel diminta agar bertanggung jawab atas kematiannya. Ia diduga tak mendapat perawatan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pria Palestina Meninggal Dunia setelah Koma di Sel Tahanan, Israel Diminta Bertanggung Jawab
AFP/ABBAS MOMANI
Seorang pengunjuk rasa bertopeng mengibarkan bendera Palestina di dekat api ban selama bentrokan dengan pasukan Israel menyusul protes untuk mengecam "pawai bendera" nasionalis tahunan melalui Yerusalem, dekat pemukiman Beit El di pintu masuk utara ke kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 29 Mei 2022. - Ribuan orang Israel memulai "pawai bendera" nasionalis tahunan melalui Yerusalem yang secara teratur memicu kemarahan Palestina, setahun setelah ketegangan di Kota Suci yang disengketakan meledak menjadi perang. Sekitar 3.000 polisi dikerahkan untuk acara yang menandai penaklukan Israel tahun 1967 atas Yerusalem timur, rumah kompleks masjid Al-Aqsa yang terletak di tempat yang dipuja orang Yahudi sebagai Temple Mount. (Photo by ABBAS MOMANI / AFP) 

Mereka harus menunggu berbulan-bulan dan terkadang bertahun-tahun untuk pemeriksaan medis dan operasi yang mengerikan.

Bahkan, pemeriksaan itu terkadang hanya dilakukan setelah mendapat tekanan dari para tahanan itu sendiri atau pengacara mereka.

Dokter spesialis tidak tersedia secara teratur, kecuali dokter gigi, dan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas diberikan sebagai obat untuk hampir semua masalah kesehatan.

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Otoritas Palestina (PA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya mengutuk kejahatan pembunuhan tahanan Ahmad Abu Ali.

“Tidak terbayangkan bahwa kebisuan internasional terus berlanjut dalam menghadapi kejahatan sistematis ini,” kata komisi itu.

Sejumlah Kendaraan Taktis pasukan Israel menghadang pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pintu masuk utama desa Beita di utara Tepi Barat. Kamis (29/7/2021)  Menyusul protes terhadap pembunuhan seorang pria Palestina lokal dan menuntut pengembalian tubuhnya dari tahanan Israel. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Sejumlah Kendaraan Taktis pasukan Israel menghadang pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pintu masuk utama desa Beita di utara Tepi Barat. Kamis (29/7/2021) Menyusul protes terhadap pembunuhan seorang pria Palestina lokal dan menuntut pengembalian tubuhnya dari tahanan Israel. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Baca juga: Indonesia Dukung Terciptanya Kerja Layak di Palestina 

Kematian Tahanan Palestina

Kematian Abu Ali bukanlah kematian tahanan Palestina yang pertama.

Berita Rekomendasi

Kasus serupa pernah terjadi selama bertahun-tahun sebelumnya.

Pada November 2021, tahanan Palestina Sami Umour, 39, meninggal setelah penundaan operasi yang sangat dibutuhkan selama berbulan-bulan untuk masalah jantung serius yang dideritanya, dikutip dari Middle East Eye.

Saat ini, ada sekitar 4.700 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, termasuk 150 anak-anak dan 34 wanita. 

Jumlah ini termasuk sekitar 600 narapidana yang sakit dengan berbagai penyakit, serta lebih dari 20 orang yang menderita kanker.

Sementara itu, 835 tahanan ditahan di bawah penahanan administratif, sebuah kebijakan kontroversial Israel yang memungkinkannya menahan warga Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas