Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Akui Telantarkan Korban Gempa di Suriah, Pengiriman Bantuan Dinilai Lamban

PBB akui telantarkan Korban Gempa di Suriah. Tim penyelamat di Suriah menilai pengiriman bantuan korban gempa di Suriah terlalu lamban.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in PBB Akui Telantarkan Korban Gempa di Suriah, Pengiriman Bantuan Dinilai Lamban
AFP/CAN EROK
Tim penyelamat mencari korban dan penyintas di tengah reruntuhan bangunan yang runtuh di Adana pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 1.900 untuk Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad pada 6 Februari 2023. Layanan darurat Turki mengatakan setidaknya 1.121 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8, dengan 783 kematian dikonfirmasi lainnya di Suriah, menempatkan jumlah korban di 1.904. (Photo by Can EROK / AFP) 

Bantuan itu secara berkala dikirimkan ke keluarga pengungsi kamp dan yang meliputi gula, tepung dan minyak goreng.

"Bukan bantuan untuk keluarga dan masyarakat di kota-kota yang berada di zona bencana gempa," katanya, Sabtu (11/2/2023).

Ia menghargai permintaan maaf dari PBB dan meminta agar jalur penyeberangan ke Suriah dibuka.

"Setelah bertemu hari ini dengan @UNReliefChief di perbatasan Turki-Suriah, kami menghargai permintaan maaf atas kekurangan dan kesalahan," tulisnya melalui Twitter.

Dia mendesak PBB untuk membuka lebih banyak penyeberangan darat ke Suriah barat laut selain Bab al-Hawa, yang merupakan satu-satunya yang disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pemerintah Suriah di Damaskus juga telah menerima bantuan dari donor internasional.

Masih ada ketidakpastian tentang apakah bantuan itu akan didistribusikan secara merata ke semua bagian negara yang dilanda bencana, termasuk barat laut yang dikuasai pemberontak.

Orang-orang menunggu saat tim penyelamat melakukan operasi pencarian di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki tenggara. - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik menjadi lebih dari 17.100 pada 9 Februari, karena harapan untuk menemukan korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca beku memudar.
 (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Orang-orang menunggu saat tim penyelamat melakukan operasi pencarian di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki tenggara. - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik menjadi lebih dari 17.100 pada 9 Februari, karena harapan untuk menemukan korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca beku memudar. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (AFP/OZAN KOSE)

Baca juga: Turki Keluarkan Surat Penahanan Terhadap Kontraktor Bangunan Pascagempa Turki-Suriah

BERITA REKOMENDASI

Pengiriman Bantuan dari PBB Dinilai Lamban

Penundaan parah dalam bantuan yang masuk telah mendorong tim penyelamat dan anggota White Helmets untuk mengkritik PBB dan komunitas internasional.

Mereka disebut tidak menanggapi kebutuhan mendesak dengan cukup cepat di Suriah daripada di Turki.

Pejabat dari PBB memasuki kota Aleppo, Suriah, yang dikuasai pemerintah pada hari Sabtu (11/2/2023), dikutip dari France 24.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga berada di Aleppo pada hari yang sama.

Ia tiba dengan pesawat yang membawa sekitar 35 ton peralatan medis vital, menurut kantor berita SANA milik pemerintah Suriah.

Pesawat kedua akan tiba dalam dua hari, yaitu pada Senin (13/2/2023).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas