Frustasi Akibat Dipecat Putin, Mantan Jenderal Polisi Rusia Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Mayor Jenderal Vladimir Makarov, mantan pejabat tinggi militer Rusia ditemukan tewas di kediamannya di Golikova
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Mayor Jenderal Vladimir Makarov, mantan pejabat tinggi militer Rusia ditemukan tewas di kediamannya di Golikova, setelah dibebastugaskan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan Januari lalu.
Menurut informasi yang diperoleh The Moscow Times dari The Baza kanal Telegram yang diyakini sebagai afiliasi intelijen Rusia, mayor jenderal berusia 72 tahun itu dinyatakan tewas akibat bunuh diri setelah ditemukan berlumuran darah dengan memegang senapan berburu.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-358, Pejabat Kyiv: Moskow Lancarkan Serangan Sepanjang Waktu
Meski tak ada saksi mata dalam kejadian tersebut, namun para aparat setempat meyakini apabila kematian Makarov akibat depresi setelah dipecat presiden Putin dari kursi jabatan wakil kepala Direktorat Utama Kementerian Dalam Negeri Federasi Rusia.
Sebelum dilengserkan, Makarov dikenal dengan julukan pemburu oposisi dan jurnalis, lantaran kerap membantu pemerintah pusat menangani dan mengawasi para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan Putin.
Tak dijelaskan alasan mengapa Putin melengserkan Makarov, namun sejumlah pihak meyakini perombakan kursi kepemimpinan ini dilakukan untuk memperkuat benteng pertahanan Rusia selama melancarkan invasi ke Ukraina.
Sebagai informasi, Makarov bukanlah pejabat Rusia pertama yang ditemukan tewas dan dianggap bunuh diri. Sejak Moskow menginvasi Kiev pada akhir Februari tahun 2022 setidaknya ada beberapa pejabat pemerintah Rusia yang ditemukan tewas bunuh diri.
Pada awal tahun 2022 seorang pensiunan Intelijen Rusia Mayor Jenderal Yevgeny Lobachev dan anggota intelijen asing Rusia Mayor Jenderal Lev Sotskov dilaporkan tewas akibat bunuh diri.
Tak hanya itu pada Desember tahun lalu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Oblast Vladimir dan Pavel Antov, juga ditemukan tewas bersimbah darah. Polisi setempat yang mengidentifikasi korban menyebut kematian keduanya dikarenakan bunuh diri.