Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman akan Bangun Kota Megah di Riyadh Tahun 2030
Putra Mahkota Mohammed bin Salman akan membangun pusat kota terbesar di Riyadh, Arab Saudi, pada tahun 2030. Proyek ini bertujuan memodernkan kota.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berencana membangun pusat kota megah di Riyadh pada tahun 2030.
Pada Kamis (16/2/2023), Mohammed bin Salman meluncurkan sebuah perusahaan untuk membangun metropolis global di Riyadh.
Arab Saudi berencana menggandakan ukuran dan populasi Kota Riyadh dengan total investasi 800 miliar dolar di bawah rencana Visi 2030.
Rencana ini merupakan bagian dari ambisi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi Arab Saudi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor minyak.
Proyek perluasan Kota Riyadh ini diberi nama "New Murabba Development Company", dikutip dari Reuters.
Kantor berita negara Arab Saudi, SPA, mengatakan proyek ini mencakup museum, universitas teknologi dan desain, teater imersif serbaguna, dan lebih dari 80 tempat budaya dan hiburan.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Ingin Bangun Kasino dan Hotel untuk Turis Israel, Wanita Boleh Tak Berjilbab
Fasilitas Kota Riyadh di Tahun 2030
Proyek New Murabba Development Company direncanakan akan selesai pada tahun 2030, bertepatan dengan Expo 2023.
Pembangunan ini akan tersebar di area seluas 19 Kilometer persegi di barat laut Riyadh.
Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menyediakan akomodasi bagi ratusan ribu penduduk.
Pengembangan ini akan menampilkan lebih dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi ruang untuk kegiatan rekreasi, dan 1,8 juta meter persegi ruang untuk fasilitas masyarakat.
Proyek New Murabba Development Company berada di bawah rencana Dana Investasi Publik (PIF) berdaulat Saudi untuk memberdayakan sektor swasta, dikutip dari Al Arabiya News.
PIF juga mendukung proyek real estat, infrastruktur lokal, dan mendiversifikasi sumber pendapatan ekonomi.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Bahas Kerja Sama Minyak
Mukaab akan Jadi Ikon Kota Riyadh
Mukaab merupakan bangunan inti dari mega-pengembangan baru Riyadh tahun 2030.
Bangunan ini berukuran 400 meter kali 400 meter, 62 kaki lebih tinggi dari Empire State Building.
Mukaab akan diisi dengan kamar hotel, ruang ritel, dan tempat wisata.
Desainnya terinspirasi oleh gaya arsitektur Najdi modern.
Bangunan ini berusaha menjadi tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografik terbaru.
Mukaab akan mencakup menara di atas dasar spiral, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Besok Otoritas Penerbangan Arab Saudi Tinjau Kesiapan Bandara Kertajati Sebagai Embarkasi Haji
Itu disebut-sebut sebagai tujuan perhotelan premium dengan banyak atraksi ritel, budaya dan wisata, bersama dengan unit perumahan dan hotel, ruang komersial, dan fasilitas rekreasi.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga berharap untuk menggabungkan konsep kota 15 menit, di mana ruang hidup, kerja, dan hiburan akan mudah diakses oleh penghuninya, dikutip dari Reuters.
Dikatakan proyek itu diharapkan menambah 180 miliar riyal ($ 48,00 miliar) ke PDB non-minyak dan menciptakan 334.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung pada tahun 2030.
"Proyek Murabba Baru akan dibangun dengan konsep keberlanjutan, menampilkan area hijau dan jalur pejalan kaki dan bersepeda yang akan meningkatkan kualitas hidup dengan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif serta aktivitas masyarakat," tambah SPA.
Di antara beberapa proyek lain untuk memodernisasi dan membuka Arab Saudi pada global adalah kota Neom.
Kota Neom berada di barat laut kerajaan dan serangkaian hotel di 22 pulau yang masih asli di Laut Merah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Mohammed bin Salman