Kim Jong Un Gembar-gemborkan Kemampuan Serangan Balik Nuklir, Akui Sedang Uji Coba ICBM
Pyongyang mengatakan uji ICBM terbarunya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan 'serangan balik nuklir yang fatal'.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un tengah menggembar-gemborkan kemampuan serangan balik nuklir miliknya.
Diketahui, pada Sabtu (18/2/2023), Pyongyang menembakan rudal balistik antarbenua (ICBM) sebagai peringatan kepada Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Pernyataan Korut datang pada Minggu (19/2/2023), sehari setelah meluncurkan Hwasong-15 ke laut lepas pantai barat Jepang.
"Latihan peluncuran ICBM yang mengejutkan merupakan butki nyata dari upaya kekuatan nuklir strategis DPRK yang konsisten untuk mengubah kapasitas serangan balik nuklir yang fatal pada pasukan musuh," lapor kantor berita KCNA.
Untuk dicatat, DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Republik Demokratik Rakyat Korea.
Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara Siap Melipat Gandakan Senjata Nuklir ICBM pada 2023
ICBM terbang lebih dari 1 jam
Dikutip dari SCMP, kantor berita negara mengatakan, ICBM terbang selama 1 jam, 6 menit dan 55 detik.
Rudal itu berada di ketinggian 5.768 kilometer, sebelum secara akurat mengenai area yang ditentukan sejauh 989 kilometer di perairan terbuka.
Jepang mengatakan, bahwa rudal itu jatuh ke perairan di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)-nya.
Seperti diketahui, Hwasong-15 pertama kali diuji pada 2017 kemarin.
Peluncuran itu dipandu oleh Biro Umum Rudal.
Baca juga: Korea Utara Sebut Sekjen PBB sebagai Boneka AS setelah Ikut Kecam Uji Coba Rudal ICBM Pyongyang
"(Peluncuran) dilakukan atas perintah siaga tempur senjata darurat yang diberikan saat fajar, diikuti dengan perintah tertulis dari Kim Jong Un pada pukul 08.00 waktu setempat," lapor KCNA.
Militer Seoul mengaku mendeteksi rudal tersebut pada pukul 17.22 waktu setempat.
Adik Kim Jong Un kecam AS