Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menjelang Setahun Perang Ukraina, Joe Biden Mendadak Kunjungi Kyiv

Joe Biden melakukan kunjungan tersebut untuk menujukkan solidaritas terhadap Ukraina, yang menghadapi invasi Rusia selama hampir satu tahun.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menjelang Setahun Perang Ukraina, Joe Biden Mendadak Kunjungi Kyiv
Sekretariat Presiden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv, Ukraina, pada hari ini, Senin (20/2/2023).

Joe Biden melakukan kunjungan tersebut untuk menujukkan solidaritas terhadap Ukraina, yang menghadapi invasi Rusia selama hampir satu tahun.

“Joseph Biden, selamat datang di Kyiv! Kunjungan Anda adalah tanda dukungan yang sangat penting bagi semua warga Ukraina,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram, yang dikutip dari CNBC.

Baca juga: Antony Blinken dan Wang Yi Bertemu di Munich, AS Peringatkan agar China Tidak Membantu Rusia

Berdasarkan pernyataan Gedung Putih, Biden akan bertemu Zelenskyy untuk “menegaskan kembali komitmen kami yang tak tergoyahkan dan tak kunjung padam terhadap demokrasi, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina.”

“Saya akan mengumumkan pengiriman peralatan penting lainnya, termasuk amunisi artileri, sistem anti-lapis baja, dan radar pengawasan udara untuk membantu melindungi rakyat Ukraina dari pemboman udara,” ujar Biden.

“Dan saya akan membagikan bahwa akhir pekan ini, kami akan mengumumkan sanksi tambahan terhadap elit dan perusahaan yang mencoba menghindari atau mengisi ulang mesin perang Rusia,” sambungnya.

BERITA REKOMENDASI

Kunjungan tersebut dilakukan setelah para pemimpin global dan politisi memberikan dukungan kepada Ukraina dalam Konferensi Keamanan Munich selama beberapa hari terakhir.

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengumumkan Washington memutuskan Rusia telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Ukraina, pada Sabtu (18/2/2023), meningkatkan pernyataan pemerintah AS pada Maret lalu bahwa Moskow telah melakukan kejahatan perang.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Mata Uang Berbagai Negara Melemah Terhadap Dolar AS

Biden mengatakan pada hari ini, dia akan berkunjung ke Polandia, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Andrzej Duda.

Sementara itu, babak terakhir sanksi AS akan mengikuti babak kesepuluh sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas invasinya di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari tahun lalu.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada pekan lalu, sanksi akan menargetkan ekspor senilai 11 miliar euro atau 11,78 miliar dolar AS dan penggunaan barang teknologi canggih. Sedangkan paket sanksi UE terbaru tunduk pada persetujuan negara-negara anggota UE.


Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Sabtu menyatakan keraguannya mengenai dampak finansial yang dapat menghalangi Rusia dalam melakukan serangan ke Ukraina.

Baca juga: Jadi Mata-mata Rusia, Mantan Satpam Kedutaan Inggris di Jerman Dihukum 13 Tahun Penjara

“Apa yang telah kita lihat adalah bahwa Rusia sebenarnya bersedia membayar mahal untuk perang ini,” katanya.

“Tidak ada tanda-tanda bahwa Presiden Putin sedang mempersiapkan atau merencanakan perdamaian. Dia sedang mempersiapkan lebih banyak perang, atau ofensif baru, memobilisasi lebih banyak pasukan, mengatur ekonomi Rusia pada pijakan perang dan juga benar-benar menjangkau rezim otoriter lainnya seperti Korea Utara dan Iran untuk mendapatkan lebih banyak senjata,” ungkap Jens Stoltenberg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas