Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isi Pidato Presiden Vladimir Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Amerika Serikat

Isi pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow hari ini. Dengan ini, Rusia keluar dari perjanjian nuklir. Ia sebut Ukraina boneka negara ketiga.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Isi Pidato Presiden Vladimir Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Amerika Serikat
Twitter media afiliasi Pemerintah Rusia/RT_com
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidato kenegaraan di ibu kota Rusia, Moskow, pada hari ini, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraan di ibu kota Rusia, Moskow, pada hari ini, Selasa (21/2/2023).

Vladimir Putin menilai invasi Rusia ke Ukraina yang ia perintahkan pada 24 Februari 2022 ada kesalahan Barat dan Ukraina.

Dalam pidatonya, Vladimir Putin mengumumkan, Rusia menangguhkan partisipasi Rusia dari perjanjian New START.

Perjanjian New START adalah perjanjian yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategi yang dapat dikerahkan Amerika Serikat dan Rusia.

New START ditandatangani pada 2010 di Praha, Republik Ceko.

Dengan pidato ini, Rusia menyatakan keluar dari perjanjian itu sementara waktu, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Pendeta Gereja Ortodoks Rusia Berkati Prajurit dengan Air Suci di Garis Depan Ukraina

Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia, dengan hampir 6.000 hulu ledak.

Berita Rekomendasi

Jika digabungkan, Rusia dan AS memiliki sekitar 90 persen hulu ledak nuklir dunia.

Sebut Ukraina sebagai Kaki Tangan dari Negara Ketiga

Presiden Vladimir Putin mengatakan negara Barat dan elit Ukraina tidak melayani kepentingan nasional.

Ia menilai, ada negara ketiga yang sengaja menggunakan Ukraina sebagai pangkalan militer untuk melawan Rusia.

Negara Barat Sengaja Alihkan Perhatian

Dalam pidatonya, Vladimir Putin mengatakan, negara Barat sengaja mengalihkan perhatian global.

Ia menilai negara-negara Barat mencoba menggunakan prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan untuk mempertahankan nilai otoriternya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas