Pendeta Gereja Ortodoks Rusia Berkati Prajurit dengan Air Suci di Garis Depan Ukraina
Pendeta Gereja Ortodoks Rusia memberkati prajurit Rusia dengan air suci di garis depan Luhansk, Ukraina. Pendeta lain mengunjungi kamp militer.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriarch Kirill, terlihat di garis depan di Ukraina bersama pasukan Rusia pada Selasa (21/2/2023).
Patriarch Kirill bersama pendeta lainnya berdoa untuk pasukan Rusia yang akan pergi berperang.
Operasi khusus pasukan Rusia di Ukraina dianggap sebagai perang suci melawan ideologi dan nilai-nilai Barat dengan menyerang Ukraina.
Meski ada yang mendukung invasi Rusia di Ukraina, ada juga pendeta Ortodoks yang menentang perang.
Sebagian besar tetap diam untuk melindungi posisi mereka.
Sementara yang lain telah diturunkan pangkatnya, meninggalkan gereja atau meninggalkan Rusia, dikutip dari Taarifa.
Baca juga: Ini Pesan Vladimir Putin ke Elite Rusia Jelang Satu Tahun Invasi ke Ukraina
Dalam foto-foto yang dirilis The Moscow Times, terlihat seorang pendeta memercikkan air suci ke tentara Rusia di wilayah Luhansk yang sebagian diduduki di Ukraina timur.
Para pendeta gereja Ortodoks Rusia sering memberkati prajurit dengan air suci sebelum pergi berperang.
Pendeta Sr. Letnan Vasily Zudilov (L), alias "Chernomor", memberkati seorang prajurit setelah memberikan kebaktian Liturgi Ilahi di garis depan.
Selain itu, Sr. Lt. Zudilov juga mengunjungi personel yang bertugas di garis depan.
Beberapa pendeta juga mengunjungi unit-unit Distrik Militer Barat yang dikerahkan di Ukraina.
Ada juga prajurit Rusia yang menggantung spanduk dengan ikon Ortodoks Rusia di pohon di wilayah Luhansk.
Baca juga: Kepala Wagner Group Tuduh Militer Rusia Enggan Sediakan Cukup Amunisi untuk Tentara Bayarannya
Gereja Ortodoks Rusia Dukung Perang di Ukraina
Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriarch Kirill, mengatakan kepada para pengikutnya tentang pengorbanan untuk berperang di Ukraina.
"Pengorbanan dalam menjalankan tugas militer Anda menghapus semua dosa," katanya, Minggu (25/9/2022) lalu, dikutip dari RFE/RL.
Komentar ini disampaikan saat protes dan kritik meningkat atas pengumuman mobilisasi pasukan Rusia.
Patriarch Kirill, yang merupakan pendukung utama Presiden Rusia Vladimir Putin, telah memberkati upaya perang.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-363: Biden Bertemu Zelensky di Kyiv, Umumkan Paket Bantuan Uang
Ia sebelumnya telah diperingatkan oleh Paus Prancis, Paus Fransiskus, agar tidak menjadi putra altra Putin.
Patriarch Kirill mengklaim Rusia melakukan perbuatan heroik di Ukraina.
"Gereja berdoa agar pertempuran ini berakhir secepat mungkin, agar sesedikit mungkin saudara yang membunuh satu sama lain dalam perang saudara ini," katanya.
Ia mengatakan, pasukan yang meninggal dunia saat bertugas setara dengan pengorbanan.
"Gereja menyadari bahwa jika seseorang, didorong oleh rasa tanggung jawab dan kebutuhan untuk menghormati sumpahnya, tetap setia pada panggilannya dan meninggal saat menjalankan tugas militernya, maka dia, tanpa ragu, melakukan perbuatan yang setara dengan pengorbanan,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina