Bawa Pesan Khusus, Menlu China Tiba di Moskow Jelang Peringatan Setahun Invasi Rusia-Ukraina
Menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, menteri Luar Negeri China Wang Yi dilaporkan telah mendarat di Moskow
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, menteri Luar Negeri China Wang Yi dilaporkan telah mendarat di Moskow, Rabu (22/2/2023).
Kedatangan menteri berusia 69 tahun itu diketahui untuk menggelar pembicaraan dengan sejumlah pejabat Rusia termasuk menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, serta kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev.
Mengutip dari CNN International, sebelum mendarat di Moskow Wang Yi telah lebih dulu menginjakan kaki di Perancis, Italia, Hongaria, dan Jerman untuk menghadiri konferensi keamanan.
Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Perang Takkan Pernah Jadi Kemenangan bagi Rusia
Kemudian di lawatan tur Eropa yang terakhir, Wang Yi memutuskan untuk singgah di Rusia guna menyampaikan pesan khusus terkait rencana kedatangan Presiden China Xi Jinping ke Rusia untuk menemui presiden Putin.
Tak hanya itu dalam keterangan resminya Wang Yi juga menyebut kedua pejabat Rusia yang ditemuinya sepakat menentang mentalitas perang dingin, konfrontasi blok, dan oposisi ideologis, sebagai kritik terselubung terhadap AS.
Wang Yi tak menjelaskan apakah presiden Vladimir Putin bergabung dalam pertemuan tersebut, namun kehadiran Wang Yi sempat memicu konfrontasi panas antara China dan AS.
Mengingat kunjungan yang dilangsungkan Menteri luar negeri China di Moskwa ini, digelar setelah Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023).
“Kami berulang kali menyatakan China tidak akan berpihakan dalam konflik tersebut tetapi kami menolak untuk mengutuk invasi Rusia. Untuk itu kami mendesak negara-negara terkait untuk segera berhenti menyalakan api dan menyalahkan China,” jelas Wang Yi.
Baca juga: Terdampak Sanksi Barat atas Invasi ke Ukraina, Ekonomi Rusia Menyusut 2,1 Persen pada 2022
Kendati Wang Yi telah menegaskan negaranya akan tetap mempertahankan sikap pragmatisnya dan netral, namun hal tersebut tak lantas membuat para negara sekutu percaya. Banyak dari mereka menilai kunjungan yang dilakukan China berpotensi memicu lahirnya perang dunia ketiga.
Seperti Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengancam akan melemparkan serangan baru ke Beijing apabila pihaknya mempertimbangkan kemitraan dengan Moskow.
“Amerika Serikat telah memandang hubungan persahabatan antara China dan Rusia dengan kacamata berwarna tebal sejak awal, padahal hubungan kami tidak pernah menampilkan provokasi, dan sabotase untuk pemerintah AS." tutup Wang Yi