Jelang Peringatan Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Umumkan Rudal Nuklir Dikerahkan Tahun Ini
Putin menyebut Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua Sarmat pada 2023 ini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Putin mengumumkan sistem strategis baru telah ditempatkan pada tugas tempur dan memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Selain itu, Putin mengatakan, Rusia akan mencapai tujuan perangnya dan menuduh Barat berusaha menghancurkan Rusia.
"Para elit Barat tidak menyembunyikan tujuan mereka."
"Tetapi mereka juga tidak dapat gagal untuk menyadari bahwa tidak mungkin untuk mengalahkan Rusia di medan perang," kata Putin kepada elit politik dan militer negaranya, dilansir CNA.
Baca juga: Presiden Vladimir Putin Sebut Rusia Berjuang demi Tanah Bersejarah di Ukraina
Memperingatkan Amerika Serikat bahwa itu memicu perang menjadi konflik global, Putin mengatakan bahwa Rusia menangguhkan partisipasi dalam Perjanjian New START.
Perjanjian itu merupakan kontrol senjata besar terakhir antara Moskow dan Washington.
Perjanjian New START ditandatangani oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama, dan timpalannya dari Rusia, Dmitry Medvedev, pada 2010 silam.
Perjanjian tersebut membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan oleh Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada 2026.
"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis," ucap Putin.
Putin mengatakan, tanpa mengutip bukti, bahwa beberapa orang di Washington berpikir untuk melanjutkan uji coba nuklir.
Sehingga, kata dia, kementerian pertahanan dan perusahaan nuklir Rusia harus siap untuk menguji senjata nuklir Rusia jika perlu.
“Tentu saja, kami tidak akan melakukan ini terlebih dahulu."
"Tetapi jika Amerika Serikat melakukan tes, maka kami akan melakukannya."
"Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi berbahaya bahwa paritas strategis global dapat dihancurkan,” terang Putin.