Tidak Ada Pembahasan Proposal Perdamaian di Pertemuan Menlu Rusia dan Wang Yi
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan diplomat senior China Wang Yi tidak membahas mengenai proposal perdamaian di Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan diplomat senior China Wang Yi tidak membahas mengenai proposal perdamaian terkait konflik Rusia-Ukraina.
"Kami mencatat pernyataan beberapa politisi Barat dan laporan media mengenai semacam 'rencana perdamaian China'. Seperti biasa, mereka mendistorsi gambaran sebenarnya," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, Rabu (22/2/2023).
"Mitra China memberi pengarahan kepada kami atas pandangan mereka tentang akar penyebab krisis Ukraina, serta pendekatan mereka terhadap resolusi politiknya. Tidak ada pembicaraan tentang rencana spesifik apapun," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wang Yi telah merencanakan kunjungan ke Moskow, Rusia usai menghadiri Konferensi Keamanan Munich pada akhir pekan lalu.
Namun, para pejabat Gedung Putih menilai kunjungan Wang ke Moskow sebagai bagian dari rencana Beijing untuk memberikan dukungan persenjataan untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
"Kami telah mengamati ini dengan sangat cermat," kata Antony Blinken, menteri luar negeri Amerika Serikat saat menghadiri Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu.
Baca juga: Bawa Pesan Khusus, Menlu China Tiba di Moskow Jelang Peringatan Setahun Invasi Rusia-Ukraina
Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memperingatkan adanya ancaman besar jika China memberikan “dukungan mematikan” ke Rusia.
"Kami menyambut baik langkah China ketika mereka menginginkan perdamaian karena itulah yang selalu ingin kami kejar dalam situasi seperti ini," kata Linda.
Baca juga: Ultimatum Keras AS untuk China Jika Kirim Bantuan Mematikan bagi Pasukan Rusia
“Namun, kita juga harus mengambil sikap jika ada pemikiran dan upaya dari China untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam serangan brutal mereka terhadap Ukraina, itu tidak dapat diterima,” pungkasnya.