9 Warga AS Tewas Akibat Badai Musim Dingin yang Terjang Sejumlah Negara Bagian
9 warga AS tewas akibat badai musim dingin yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam. Sejumlah negara bagian selatan AS mengumumkan keadaan darurat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sembilan orang meninggal dunia akibat badai yang menghasilkan tornado dan hujan lebat di selatan Amerika Serikat.
Layanan Cuaca Nasional mengatakan badai itu menghantam pada Jumat (3/3/2023) malam.
Badai itu lalu bergerak ke timur laut AS, yang diperkirakan akan menyebabkan salju lebat dan hujan es dari Michigan ke New York.
Sementara itu, beberapa bagian New York tengah dan selatan New England mungkin akan turun salju lebih dari 30 cm (satu kaki) pada Sabtu (4/3/2023) sore.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear mengatakan setidaknya dua tornado yang dipicu oleh sistem badai menghancurkan bagian barat Kentucky pada Jumat, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: WHO Minta AS Buktikan Soal Klaim Asal Covid-19 dari Laboratorium China
Ia mengatakan di media sosial, setidaknya tiga orang tewas dalam cuaca buruk itu.
Orang keempat yang meninggal akibat badai di Kentucky adalah seorang wanita.
Ia meninggal ketika sebuah pohon tumbang menimpa mobil yang dia tumpangi, menurut laporan kantor koroner Fayette County.
Selain tornado, Beshear mengatakan badai petir di Kentucky menghasilkan angin berkecepatan 129 km (80 mil) per jam, yang cukup kuat untuk meledakkan trailer-traktor dari jalan.
Baca juga: Badai Salju Hebat di Amerika Serikat, Paksa Lebih dari 1.000 Penerbangan Pesawat Dibatalkan
Keadaan Darurat di Sejumlah Negara Bagian
Gubernur Kentucky, Andy Beshear telah mengumumkan keadaan darurat di Kentucky sebelum badai pada hari itu.
Di malam harinya, Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, juga mengumumkan keadaan darurat karena badai hebat, angin kencang, kerusakan yang meluas dan bahaya bagi nyawa dan harta benda.
"Saya mendorong semua orang di komunitas kami untuk sangat berhati-hati malam ini, dan dalam beberapa hari mendatang. Jangan mengemudi melewati genangan air, jangan mendekati kabel listrik yang tumbang, atau melakukan apa pun yang akan membahayakan nyawa siapa pun," kata Greenberg dalam sebuah posting Facebook.
Layanan Cuaca Nasional di Louisville menggambarkan badai pada hari Jumat sangat kuat, dengan hembusan angin puncak antara 96-128km (60-80 mph) per jam.
Gubernur Alabama, Kay Ivey mengatakan tiga orang tewas dalam badai di negara bagiannya.
Di Arkansas, seorang pria meninggal ketika dia tersapu ke sungai yang meluap oleh air banjir setelah mengemudi di jalan yang banjir, menurut Departemen Sheriff Scott County.
Sementara itu, di Mississippi, Gubernur Tate Reeves mengatakan satu orang meninggal dunia akibat badai pada hari Jumat.
Saat ini, lebih dari 1,4 juta rumah dan bisnis tanpa aliran listrik di sejumlah negara bagian di AS yang terkena dampak badai, menurut data dari PowerOutage.us.
Badai dahsyat sering terjadi di AS bagian selatan pada bulan-bulan musim dingin.
Fenomena ini terjadi saat udara hangat dan lembap muncul dari Teluk Meksiko dan bertabrakan dengan udara dingin yang bergerak turun dari utara, menurut ahli meteorologi.
Baca juga: California Jadi Kota Mati, 85.000 Rumah Minim Penerangan Akibat Badai Salju
Jutaan Rumah Tanpa Aliran Listrik
Badai itu juga memutus aliran listrik di lebih dari 1 juta rumah.
Layanan cuaca di wilayah Detroit mengatakan beberapa daerah dapat mengalami kondisi badai salju dengan curah salju mendekati delapan sentimeter per jam, dikutip dari 1News.
DTE Energy yang berbasis di Detroit melaporkan lebih dari 130.000 pelanggan kehilangan daya pada hari Sabtu (4/3/2023).
Itu adalah tamparan terbaru setelah badai es minggu lalu menyebabkan lebih dari 600.000 rumah dan bisnis tanpa listrik.
Hujan es dan angin kencang dilaporkan terjadi di Oklahoma.
Sistem badai sedang menuju ke New England, di mana campuran salju, hujan es, dan hujan diperkirakan terjadi di seluruh wilayah mulai Jumat malam dan berlangsung hingga Sabtu.
Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan badai musim dingin atas kondisi ini.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Badai di Amerika Serikat