Pertempuran Berkecamuk di Bakhmut, Menhan Rusia Sergei Shoigu Inspeksi Garis Depan Ukraina Timur
Pasukan Ukraina di kota timur Bakhmut disebut menghadapi tekanan yang semakin kuat dari pasukan Rusia.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
"Ada pertempuran di kota dan ada juga perkelahian jalanan, tetapi berkat angkatan bersenjata Ukraina mereka masih belum menguasai kota," ujar Oleksandr Marchenko, Sabtu, dikutip dari The Guardian.
"Satu-satunya tujuan mereka adalah membunuh orang dan genosida rakyat Ukraina, taktik yang digunakan Rusia adalah taktik tanah kering."
"Mereka ingin menghancurkan Bakhmut, mereka ingin menghancurkan kota dan sejujurnya saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan ini," jelas dia.
Baca juga: Pria Rusia Dihukum 6 Tahun Penjara atas Upayanya Kabur demi Gabung ke Militer Ukraina
Dia menyebut, ada sekitar 4.000 atau 4.500 warga sipil Ukraina di kota itu.
Mereka yang berada di Bakhmut tinggal di tempat penampungan tidak ada air atau gas atau listrik, tetapi warga diberi pemanas.
"Kota ini hampir hancur dan tidak ada satupun bangunan yang tidak tersentuh dalam perang ini."
"Ada yang benar-benar hancur, distrik, bangunan, dan blok apartemen," papar Oleksandr Marchenko.
Sebagai informasi, Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi pasukan Rusia di Ukraina.
Para petinggi militer Rusia diketahui jarang mengunjungi garis depan di Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu setahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Telegram, kementerian pertahanan negara itu mengatakan, Sergei Shoigu memeriksa pos komando depan salah satu formasi distrik militer timur di arah Donetsk Selatan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina