Banjir Terjang Johor Malaysia, 4 Orang Tewas, 40 Ribu Lainnya Mengungsi
Upaya penyelamatan sedang dilakukan di beberapa bagian Malaysia setelah banjir musiman menewaskan sedikitnya empat orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Banjir musiman menerjang beberapa bagian di Malaysia.
Dilaporkan CNN, sedikitnya empat orang tewas dan 40 ribu lainnya terdampak banjir.
Di antara kematian yang dikonfirmasi otoritas Johor pada Sabtu (4/3/2023), seorang pria dilaporkan terjebak dalam mobil yang tersapu oleh air banjir.
Rekaman yang diambil oleh petugas penyelamat dan sukarelawan menunjukkan banyak orang terdampar di atap rumah dan kediaman mereka tenggelam oleh air.
"Dulu kami selalu mempersiapkan musim hujan pada November dan Desember," kata Mohd Noor Saad, seorang warga berusia 57 tahun di Kota Yong Peng, di distrik Batu Pahat, Johor kepada Reuters.
"Setiap rumah tangga punya perahu, tapi sekarang dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi, sepertinya kita tidak siap dan menjadi kacau."
Baca juga: Banjir Malaysia: Johor Tampung Lebih dari 5.500 Pengungsi, Sabah Nyaris 6.500 Orang
Pemerintah dirikan 200 tempat penampungan
Pihak berwenang telah mendirikan lebih dari 200 tempat penampungan bantuan untuk orang-orang yang terlantar akibat banjir, kata badan penanggulangan bencana nasional.
Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret.
Namun hujan deras minggu ini membuat banyak penduduk Johor berebut mencari tempat berlindung.
Gambar yang dibagikan oleh Badan Bencana Banjir Nasional menunjukkan tim evakuasi menerjang banjir demi menyelamatkan warga yang terjebak di rumah mereka.
Seorang pekerja penyelamat terlihat membawa bayi dalam ember ke tempat yang aman.
Gambar lain menunjukkan jalan dan hutan yang banjir dan kendaraan terendam air berlumpur.
Baca juga: Alasan Wakil Malaysia Tak Nyaman Langsung Jumpa Leo/Daniel di All England 2023
Malaysia, seperti banyak negara di Asia Tenggara, rentan terhadap banjir musiman.
Sementara Singapura juga mengalami hujan lebat sejak Februari.
Banjir terburuk Malaysia
Banjir terburuk Malaysia dalam beberapa dekade terjadi pada 2021.
Saat itu, ada 54 korban jiwa.
Pemerintah pun mengerahkan tentara untuk membantu warga yang terdampak banjir.
Banjir pada tahun itu melanda delapan negara bagian dan memicu kritik terhadap tanggapan pemerintah terhadap bencana tersebut.
Musim hujan tahunan negara itu dimulai pada November dan orang-orang telah mengungsi dari rumah mereka setidaknya sejak bulan Desember.
Johor yang memiliki penduduk berjumlah 4 juta orang adalah negara bagian terpadat kedua di Malaysia sekaligus yang paling parah dilanda banjir musim ini.
Baca juga: Cegah Banjir Bandang, United Tractors dan Perum Perhutani Tanam 140.000 Pohon di Gunung Arjuno
Puluhan ribu warga kini telah pindah ke pusat bantuan di sekolah dan balai masyarakat, kata para pejabat.
Para ahli dari Departemen Meteorologi Malaysia telah memperingatkan bahwa cuaca ekstrem dapat berlanjut hingga April.
Reaksi PM Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membagikan informasi terkini dari Johor pada Minggu (5/3/2023) setelah mengunjungi para penyintas dan pengungsi.
Ibrahim mengatakan bahwa banjir adalah masalah mendesak bagi negara dan pemerintah akan mempercepat proyek mitigasi.
“Masalah (banjir) ini tidak bisa ditunda dan harus ditangani lebih serius agar tidak terjadi lagi,” tulisnya dalam sebuah cuitan di Twitter.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)