Korea Utara Desak PBB Akhiri Latihan Militer Gabungan AS-Korsel
Korea Utara meminta PBB segera menghentikan latihan militer gabungan yang dilakukan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Kementerian Luar Negeri Korea Utara meminta PBB segera menghentikan latihan militer gabungan yang dilakukan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
"PBB dan komunitas internasional harus mendesak AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan pernyataan provokatif dan latihan militer bersama mereka," kata Kim Son Gyong, wakil menteri luar negeri Korea Utara untuk organisasi internasional, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
“Latihan militer gabungan dan retorika dari AS dan Korea Selatan secara tidak bertanggung jawab telah meningkatkan konfrontasi,” sambungnya.
Seperti diketahui, AS dan Korea Selatan akan mengadakan latihan militer gabungan skala besar selama lebih dari 10 hari yang direncanakan pada bulan ini.
Pejabat dari kedua negara mengatakan latihan gabungan itu bertujuan untuk membela diri dan diperlukan untuk melawan ancaman yang meningkat dari program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.
“Sangat disesalkan, PBB secara konsisten bungkam terhadap latihan tersebut, yang memiliki sifat agresif yang jelas", kata Kim.
Baca juga: Dianggap Provokasi Korea Utara, AS dan Korsel Diminta Hentikan Latihan Perang Vigilant Storm
Pada Februari lalu, Kim juga mengecam Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres karena telah memihak AS dan berlaku tidak adil terhadap Pyongyang dalam hal uji coba rudalnya.