Korea Utara Peringatkan AS soal Menembak Jatuh Rudal Uji Coba: Deklarasi Perang!
Saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat soal menembak dan mencegat rudal uji coba.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat (AS) perihal pencegatan rudal uji coba.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Kim Yo Jong mengungkapkan, pencegatan dan menembak jatuh rudal uji cobanya, akan dianggap sebagai "deklarasi perang".
Pernyataan itu muncul setelah muncul sebuah laporan bahwa Amerika Serikat berencana untuk menembak jatuh rudal balistik antarbenua (ICBM) milik Korea Utara.
Rudal balistik ICBM akan ditembak jika Pyongyang melakukan uji coba di Samudra Pasifik.
"Lautan Pasifik bukan milik dominasi AS atau Jepang," kata Kim Yo Jong, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Korea Utara Peringatkan AS agar Tidak Tembak Jatuh Uji Coba Misilnya
Retorika berapi-api dari Korea Utara muncul ketika AS dan Korea Selatan memulihkan dan meningkatkan latihan militer bersama mereka.
AS mengerahkan pembom B-52 untuk latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan pada hari Senin dalam apa yang dikatakan kementerian pertahanan Korea Selatan sebagai unjuk kekuatan terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Militer AS dan Korea Selatan juga bersiap untuk menghidupkan kembali latihan terbesar mereka akhir bulan ini.
Latihan lapangan, yang dikenal sebagai Warrior Shield FTX, akan mencakup pendaratan amfibi dan dijalankan bersamaan dengan latihan Freedom Shield, pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons.
Kim Yo Jong memperingatkan pada hari Selasa bahwa Korea Utara siap untuk mengambil tindakan "luar biasa" terhadap latihan tersebut.
Baca juga: Klaim Diprovokasi, Korea Utara Desak PBB Kendalikan AS
"Kami mengawasi gerakan militer yang gelisah oleh pasukan AS dan militer boneka Korea Selatan dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa kapan saja sesuai penilaian kami," katanya.
Kim Yo Jong telah berulang kali memperingatkan terhadap peningkatan kehadiran AS di semenanjung Korea.
Ia mengatakan pada bulan lalu, "frekuensi penggunaan Pasifik sebagai jarak tembak kita bergantung pada" pasukan Washington.