Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin Covid-19 Sputnik V Tewas Dicekik Pakai Ikat Pinggang

Menurut laporan media Rusia pada Sabtu lalu polisi telah menangkap seorang tersangka terkait dengan pembunuhan tersebut.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin Covid-19 Sputnik V Tewas Dicekik Pakai Ikat Pinggang
Foto: Linkedin via Dailymail
Andrey Botikov, penemun vaksin Covid-19 Sputnik Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Salah satu ilmuwan yang membantu menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) Rusia Sputnik V, Andrey Botikov dicekik sampai mati menggunakan ikat pinggang di apartemennya.

Menurut laporan media Rusia pada Sabtu lalu polisi telah menangkap seorang tersangka terkait dengan pembunuhan tersebut.

Ilmuwan berusia 47 tahun yang bekerja sebagai Peneliti senior di Pusat Penelitian Ekologi dan Matematika Nasional Gamaleya itu  ditemukan tewas di apartemennya pada Kamis lalu.

Seperti yang dilaporkan Kantor Berita Rusia TASS mengutip Komite Investigasi Federasi Rusia.

Baca juga: Vaksin Sputnik V Buatan Rusia Dievaluasi WHO Gara-gara Perang

Dikutip dari laman The Economic Times, Kamis (9/3/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin menganugerahkan penghargaan Order of Merit for the Fatherland kepada Ahli Virologi tersebut atas karyanya yakni vaksin Covid-19 pada 2021.

Botikov merupakan salah satu dari 18 ilmuwan yang mengembangkan vaksin Sputnik V pada 2020.

"Kematiannya kini sedang diselidiki sebagai dugaan pembunuhan," kata Komite Investigasi Federasi Rusia, yang merupakan otoritas penyelidik di negara itu, dalam pernyataan Telegramnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut penyelidik, seorang pemuda berusia 29 tahun mencekik Botikov menggunakan ikat pinggang saat bertengkar, kemudian melarikan diri.

Lembaga penegak hukum mengatakan pembunuhan itu adalah kejahatan domestik dan hasil dari konflik.

Tersangka ditangkap tak lama setelah jasad Botikov ditemukan.

"Lokasi penyerang ditetapkan dalam waktu singkat. Selama interogasi, ia mengaku bersalah dan didakwa. Terdakwa memiliki catatan kriminal sebelumnya, saat diadili atas tuduhan melakukan kejahatan serius. Dalam waktu dekat, penyelidikan berencana akan mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menempatkan terdakwa dalam tahanan sambil menunggu persidangan," tegas Komite Investigasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas