Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek Jelang Latihan Gabungan AS-Korsel
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mendeteksi peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara dari kota pelabuhan Nampo.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara kembali menembakkan satu rudal balistik jarak pendek ke Laut Kuning pada Kamis (9/3/2023) malam, hanya beberapa hari menjelang latihan militer gabungan berskala besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mendeteksi peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara dari kota pelabuhan Nampo.
“Sementara memperkuat pemantauan dan kewaspadaannya, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat,” kata militer Korea Selatan, mengutip kantor berita Yonhap.
Baca juga: Dipimpin Kim Jong Un, Belasan Rudal Hwasong Mejeng di Parade Nuklir Korut
Komando Indo-Pasifik militer AS juga mengonfirmasi peluncuran tersebut, dengan mengatakan pihaknya “berkonsultasi secara dekat” dengan sekutu dan mitra.
“Peluncuran rudal menyoroti dampak destabilisasi dari program WMD dan rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum,” kata juru bicara Komando Indo-Pasifik militer AS.
“Komitmen AS untuk membela Korea Selatan dan Jepang tetap kuat,” imbuhnya.
Adapun peluncuran rudal tersebut terjadi setelah Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan peringatan baru ke Seoul dan Washington, mengancam mereka dengan konsekuensi berat jika mereka melanjutkan latihan militer gabungan yang akan dimulai pekan depan dan berlangsung selama 10 hari.
Pyongyang sendiri melihat latihan militer gabungan itu sebagai latihan untuk invasi, tetapi Korea Selatan dan AS menyebutnya sebagai latihan pertahanan.
Sementara itu, profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley mengatakan peluncuran rudal terbaru “kemungkinan hanyalah awal dari serangkaian tes provokatif oleh Korea Utara”.
Baca juga: Sembari Merokok, Kim Jong Un Ajak Putrinya Nonton Bareng Pertandingan Sepak Bola
“Pyongyang siap untuk menanggapi secara agresif latihan pertahanan utama AS-Korea Selatan, serta pertemuan puncak Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang akan datang dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden AS Joe Biden,” kata Easley.
“Rezim Kim dapat memerintahkan penembakan rudal dengan jarak yang lebih jauh, mencoba meluncurkan satelit mata-mata, mendemonstrasikan mesin berbahan bakar padat, dan bahkan mungkin melakukan uji coba nuklir,” pungkasnya.