Penembakan di Gereja Hamburg Jerman, Polisi Belum Temukan Motif Penembakan
Aparat kepolisian Hamburg Jerman mengaku penegak hukum belum menemukan motif penembakan di gereja Saksi Yehuwa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal terjadi di gereja Hamburg, Jerman.
Afiliasi CNN, RTL/NTV melaporkan penembakan berlangsung di Jehovah's Witnesses (Saksi Yehuwa) pada Kamis (9/3/2023).
Dikatakan tujuh orang tewas dan beberapa lainnya menderita luka-luka dalam insiden tersebut.
Penembakan massal terjadi sekira pukul 21.00 waktu setempat saat sebuah acara berlangsung di gereja tersebut.
Dikutip CNN, dalam sebuah unggahan Twitter resmi Polize Hamburg, para pejabat mengatakan mereka tidak menemukan motif penembakan itu.
"Saat ini, aparat kepolisian masih menghitung jemaat yang ada di dalam gedung," kata seorang juru bicara kepada CNN.
Baca juga: Penembakan di Gereja Hamburg Jerman, Salah Satu Pelaku Diduga Termasuk di Antara 7 Orang yang Tewas
Akses jalan di sekitar gereja ditutup.
Banyak polisi berjaga di tempat kejadian.
Pihak berwajib mengingatkan masyarakat mengenai "bahaya ekstrim" di daerah tersebut.
Mereka mengimbau warga untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menghindari arae tersebut.
Reaksi Wali Kota Hamburg
Menanggapi insiden yang terjadi di gereja Saksi Yehuwa, Wali Kota Hamburg Peter Tschentscher menyatakan simpati terdalam bagi keluarga korban tewas dalam penembakan massal.
Ia menulis di Twitter bahwa insiden tersebut begitu mengejutkan.
Baca juga: Kanselir Jerman Ultimatum China: Jangan Ikut Campur Konflik Ukraina
Tschentscher juga menyarankan masyarakat untuk memperhatikan informasi yang disebarkan oleh polisi.
Pria bersenjata termasuk di antara korban tewas
Juru bicara departemen kepolisian lokal menyebut seorang pria bersenjata termasuk di antara korban tewas.
"Kami tidak memiliki indikasi pelaku dalam pelarian," paparnya.
"Sebaliknya, penyelidik memiliki indikasi bahwa pelaku mungkin berada di dalam gedung dan bahkan mungkin di antara yang tewas," kata pejabat itu.
Juru bicara itu mengatakan polisi memperlakukan penembakan itu sebagai insiden yang terisolasi.
"Petugas sendiri juga mendengar suara tembakan dari lantai atas gedung," tuturnya, seperti dikutip Sky News.
Baca juga: Korea Utara Peringatkan Amerika Serikat: Jangan Coba Gagalkan Uji Coba Penembakan Rudal
"Mereka naik ke atas dan juga menemukan mayat di sana".
Layanan darurat bergerak cepat membantu korban terluka
Sementara itu, layanan darurat, termasuk paramedis dan dokter, berada di lokasi untuk merawat korban yang terluka.
Warga juga diimbau untuk tidak menyebarkan informasi palsu.
Satu video yang belum dikonfirmasi yang dibagikan ke media sosial menunjukkan sekelompok pria berteriak ketika suara tembakan terdengar.
Foto-foto menunjukkan petugas taktis bersenjata lengkap dan polisi setempat mengelilingi dan kemudian menyerbu sebuah gedung yang terletak di sebelah lokasi konstruksi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)