AS-Korsel Mulai Latihan Perang, Korea Utara Luncurkan Rudal Jelajah dari Kapal Selam
Rudal jelajah strategis tersebut ditembakkan dari kapal selam "8.24 Yongung" di perairan lepas pantai timur Korea.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara melakukan uji coba peluncuran dua rudal jelajah strategis dari kapal selam pada Minggu (12/3/2023) malam, menjelang dimulainya latihan militer gabungan skala besar antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Kantor berita Korea Utara KCNA melaporkan rudal jelajah strategis tersebut ditembakkan dari kapal selam 8.24 Yongung di perairan lepas pantai timur Korea.
“Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 1.500 kilometer (932 mil) sebelum mengenai sasaran di laut,” kata laporan itu.
Korea Utara diketahui memiliki sejumlah armada kapal selam, termasuk kapal selam "8.24 Yongung" yang mampu membawa rudal balistik eksperimental.
AS dan Korea Selatan dijadwalkan akan memulai latihan militer bersama skala besar pada Senin (13/3/2023) dan berlangsung selama 10 hari ke depan.
Latihan militer gabungan itu dilakukan untuk memperkuat sistem pertahanan di tengah ancaman nuklir dari Korea Utara.
Menanggapi latihan militer gabungan itu, Korea Utara pun melakukan sejumlah uji coba rudal balistik. Pekan lalu, Pyongyang menembakkan satu rudal balistik jarak pendek ke Laut Kuning.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek Jelang Latihan Gabungan AS-Korsel
Peluncuran rudal tersebut terjadi setelah Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan peringatan baru ke Seoul dan Washington, mengancam mereka dengan konsekuensi berat jika mereka melanjutkan latihan militer gabungan.
Baca juga: Korea Utara Peringatkan AS soal Menembak Jatuh Rudal Uji Coba: Deklarasi Perang!
Pyongyang sendiri melihat latihan militer gabungan itu sebagai latihan untuk invasi, tetapi Korea Selatan dan AS menyebutnya sebagai latihan pertahanan.