34 Imigran Madagaskar Tewas Tenggelam di Samudra Hindia saat Menuju Prancis
34 imigran Madagaskar tewas tenggelam di Samudra Hindia saat menuju Prancis. Kapal yang mereka tumpangi terbalik dan menenggelamkan 60 penumpang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal imigran di Samudra Hindia meningkat menjadi 34 orang, menurut data terbaru pada Selasa (14/3/2023).
Kapal imigran ini berasal dari Madagaskar menuju Pulau Mayotte, Prancis.
Jumlah imigran di dalam kapal sekira 60 orang.
Mereka tenggelam di lepas pantai utara Pulau Mayotte pada Sabtu (11/3/2023) malam.
Laporan awal pada hari Senin (13/3/2023) menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 20 orang.
Jenazah yang ditemukan oleh pihak berwenang pada hari Selasa (14/3/2023), termasuk tiga anak dalam keadaan pembusukan tingkat lanjut, dikutip dari Arab News.
Baca juga: Protes Kebijakan Reformasi Pensiun Emanuel Macron, Sejuta Buruh Prancis Ngamuk di Jalanan
Direktur Badan Pelabuhan, Maritim dan Sungai (APMF), Jean Edmond Randrianantenaina, mengatakan investigasi sedang berlanjut.
Sebelumnya 24 imigran diselamatkan oleh nelayan Prancis pada Sabtu (11/3/2023) malam.
Namun, 23 imigran melarikan diri sebelum pihak berwenang tiba.
Satu imigran yang tidak ikut melarikan diri adalah seorang wanita hamil muda.
Menurut sumber kepolisian, kapal tersebut terbalik karena kelebihan muatan.
APMF mengeluarkan pernyataan pada hari Senin (13/3/2023), korban tewas telah secara sembunyi-sembunyi naik perahu menuju Mayotte, namun kapal itu tenggelam.
Diduga kapal itu berisi penyelundup yang membawa imigran gelap dari Madagaskar menuju Prancis.
Penyidik ingin melacak para penyelundup, yang diduga termasuk di antara yang selamat dalam pelarian, dan menetapkan bagaimana mereka beroperasi.
Baca juga: 30 Imigran Libya Hilang di Laut Mediterania setelah Kapal Kecil yang Ditumpangi Terbalik
Imigran Gelap di Pulau Mayotte, Prancis
Setiap tahun, banyak imigran mencoba untuk mencapai wilayah Mayotte Prancis, yang terletak di utara Madagaskar di Samudera Hindia.
Lebih dari 6.500 orang ditahan karena mencoba memasuki wilayah itu secara sembunyi-sembunyi pada tahun 2021.
Tidak ada statistik yang dapat diandalkan tentang jumlah orang yang kehilangan nyawa karena mencoba penyeberangan tersebut.
Sebuah laporan senat Prancis yang diterbitkan pada awal tahun 2000-an memperkirakan sekitar 1.000 orang meninggal setiap tahun.
Sejak 2019, Prancis telah meningkatkan upaya untuk mencegah migrasi ilegal, dengan patroli angkatan laut yang didukung oleh pesawat pengintai, dikutip dari RFI Prancis.
Saat mengunjungi Mayotte pada bulan Desember 2022, Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin berjanji untuk memperkuat langkah-langkah keamanan.
Hingga saat ini masih ada sejumlah imigran gelap yang memasuki Prancis.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Prancis