Jika Donald Trump Didakwa atas Skandal Pembayaran Stormy Daniels, New York Bersiap Tangani Kerusuhan
New York bersiap menghadapi kemungkinan kerusuhan ketika dewan juri hendak menyelidiki mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Petugas penegak hukum di New York bersiap menghadapi kemungkinan kerusuhan ketika dewan juri menyelidiki mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, atas skandal pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa, Stormy Daniels.
Polisi berseragam dikerahkan.
Orang-orang yang memegang plakat bertuliskan pesan anti-Trump "Tidak ada yang kebal hukum".
Sementara, seorang pengunjuk rasa pro-Trump terlihat membawa plakat yang mengatakan jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, didanai oleh George Soros.
Sebagai catatan, Soros merupakan seorang dermawan progresif.
Ia memberikan uang kepada kelompok advokasi yang mendukung pemilihan Bragg.
Baca juga: Apa Saja Masalah Hukum yang Dihadapi Mantan Presiden AS Donald Trump?
Semua petugas departemen kepolisian New York diharapkan berseragam dan siap untuk ditempatkan, lapor media.
Dikutip dari Guardian, akhir pekan kemarin, Trump mengklaim tanpa bukti ia akan ditangkap pada Selasa (21/3/2023).
Sementara, tim hukum Trump menegaskan tidak ada indikasi prediksi tersebut akan menjadi kenyataan.
Di platform Truth Social-nya, Trump mengatakan petugas New York Police Department (NYPD) dimanfaatkan untuk memenjarakan teman "terhebat" mereka.
CNN melaporkan, petugas penegak hukum memaknai Selasa sebagai "hari siaga tinggi", meskipun mereka tidak melihat ancaman yang nyata.
Awal Maret kemarin, Kejaksaan Manhattan memperingatkan Trump bisa saja menghadapi tuntutan pidana atas dugaan skema pembayaran bintang film dewasa, Stormy Daniels, New Yorks Times melaporkan pada Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Ngaku akan Ditangkap Aparat Besok
Dijelaskan, laporan NY Times mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya.
The Times melaporkan, tidak biasa bagi calon terdakwa ditawari kesempatan untuk bersaksi di hadapan jaksa jika jaksa penuntut tidak siap menuntut orang tersebut.
Seorang pengacara Trump mengonfirmasi kepada Reuters, Trump telah diundang untuk bersaksi.
"Ia memiliki kesempatan untuk muncul di hadapan jaksa seperti yang dilakukan semua orang yang patuh pada penyelidikan," kata pengacara Trump, Susan Necheles, kepada Reuters.
Meski diberi kesempatan bersaksi, situasi ini menunjukkan, Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, bisa menuntut presiden, dan jaksa masih bisa menolak mendakwa Trump.
Dikutip dari Independent, dakwaan pidana terhadap Trump dalam skandal seks dengan Stormy Daniels sudah lama dibuat.
Baca juga: Skandal Uang Tutup Mulut Stormy Daniels, Tim Hukum Trump Desak Kejaksaan Manhattan Batalkan Dakwaan
Penyelidikan atas dugaan skema pembayaran kembali mencuat tahun 2018.
Dilansir Al Jazeerea, penyelidikan berpusat pada pembayaran $130.000 yang dilakukan mantan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, kepada Daniels di hari-hari terakhir kampanye mantan presiden tahun 2016.
Pada Sabtu (18/3/2023), Trump meminta para pendukungnya untuk memprotes kemungkinan penangkapannya, yang menurutnya dapat terjadi dalam beberapa hari.
Jalan Trump menuju pencalonan presiden AS 2024
Kasus hukum ini juga menambah tantangan yang dihadapi Trump menjelang pencalonan presiden untuk Partai Republik pada 2024 mendatang.
Dikutip Guardian, Trump merupakan kandidat presiden pertama yang diumumkan untuk maju Pilpres 2024.
Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Trump mengungguli saingan potensial termasuk gubernur Florida Ron DeSantis.
Baca juga: Donald Trump: Saya akan Biarkan Putin Mencaplok Bagian dari Ukraina untuk Akhiri Perang
Stormy Daniel sebut skandal dengan Trump sebagai hubungan terlarang terburuk
Stormy Daniels membuat pengakuan mengenai skandal seks-nya dengan Donald Trump.
Menurutnya, hubungan terlarang dengan Trump adalah 90 menit terburuk dalam hidupnya.
Hal itu diungkapkan Daniels saat melakukan podcast dengan mantan pengacara Trump, Michael Cohen.
Skandal perselingkuhan Trump dengan Daniels, terjadi antara 2006 dan 2007.
Peselingkuhan tersebut diyakini terjadi ketika istri Trump, Melania, tengah melahirkan putra mereka, Barron Trump.
Baca juga: Donald Trump Klaim Jika Ia Jadi Presiden AS Saat Ini, Tak akan Ada Orang Mati di Ukraina
Daniels pun mengungkapkan mengapa percintaannya dengan Trump menjadi yang terburuk dalam hidupnya.
Ia mengungkapkan Trump kerap berkata kotor sebelum mereka bercinta, dan juga melontarkan ancaman kepadanya.
“Yang pasti itu adalah 90 detik terburuk dari hidup saya, karena membuat saya semakin membenci diri sendiri,” ujar Daniels kepada Cohen pada podcast-nya, Mea Culpa, seperti dikutip dari Times Now.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.