Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: PM Jepang Kunjungi Ukraina - Rudal Rusia Dilaporkan Hancur dalam Ledakan

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kunjungan PM Jepang ke Ukraina hingga hancurnya rudal Rusia dalam sebuah ledakan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Populer Internasional: PM Jepang Kunjungi Ukraina - Rudal Rusia Dilaporkan Hancur dalam Ledakan
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kunjungan PM Jepang ke Ukraina hingga hancurnya rudal Rusia dalam sebuah ledakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Kementerian pertahanan Ukraina menyebut rudal Rusia hancur dalam sebuah ledakan di Krimea. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Sementara itu, PM Jepang Fumio Kishida mengunjungi Ukraina saat Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Moskow.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Kementerian Pertahanan Ukraina Sebut Rudal Jelajah Rusia Hancur dalam Sebuah Ledakan di Krimea

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan ledakan di Kota Dzhankoi, Krimea menghancurkan rudal jelajah Rusia.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin: Negara-negara Afrika adalah Prioritas Kerja Sama Rusia

Rudal itu dimaksudkan untuk digunakan oleh armada Laut Hitam Moskow, The Guardian melaporkan.

Berita Rekomendasi

Anton Gerashchenko, Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, membagikan video yang dilaporkan menunjukkan area stasiun kereta di kota itu.

Rekaman itu menunjukkan satu ledakan api yang keras diikuti oleh kepulan asap di langit malam.

Direktorat intelijen utama kementerian mengatakan pada hari Senin (21/3/2023):

"Sebuah ledakan di Kota Dzhankoi di utara Krimea yang diduduki sementara menghancurkan rudal jelajah Kalibr-KN Rusia saat sedang diangkut dengan kereta api."

Kementerian tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Dikatakan rudal tersebut memiliki jangkauan operasional lebih dari 2.500 km di darat dan 375 km di laut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Profil Karim Khan, Jaksa ICC yang Diselidiki Rusia, Buntut Rilis Surat Penangkapan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Jaksa ICC Karim Khan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Jaksa ICC Karim Khan (President of Russia KremlinRussia_E/AFP)

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Karim Khan, tengah diselidiki oleh Kremlin, pasca-mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hal ini diumumkan Komite Investigasi Rusia pada Senin (20/3/2023).

Kremlin mengatakan, Karim Khan diselidiki atas dasar "penuntutan pidana terhadap seseorang yang diketahui tidak bersalah dan persiapan serangan terhadap perwakilan negara asing yang mendapat perlindungan internasional," ujar pernyataan dari Komite Investigasi, dikutip dari The Moscow Times.

Selain Karim Khan, seorang pengacara Inggris dan hakim Tomoko Akane, Rosario Salvatore Aitala, serta Sergio Gerardo Ugalde Godinez, juga turut menjadi sasaran penyelidikan Rusia, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Lantas, seperti apa profil Karim Khan?

Profil Karim Khan

Menurut Wikipedia, pria bernama lengkap Karim Ahmad Khan ini lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 30 Maret 1971.

Ia terpilih sebagai JPU ICC pada 12 Februari 2021 lewat sidang ke-19 Majelis Negara Pihak Statuta Roma di New York, Amerika Serikat (AS).

Lima bulan setelahnya, tepatnya pada 16 Juni 2021, Khan dilantik sebagai Jaksa ICC.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Rangkuman Kunjungan Xi Jinping ke Rusia: Undang Putin ke China dan Bahas soal Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 20 Maret 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 20 Maret 2023. (Sergei KARPUKHIN / SPUTNIK / AFP)

Berikut ini rangkuman kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia pada Senin (20/3/2023) hingga Selasa (21/3/2023).

Presiden Xi Jinping melakukan sejumlah agenda dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sebelumnya, Xi Jinping tiba di bandara Moskow pada Senin (20/3/2023) dan disambut oleh band militer Rusia.

Kunjungan Xi Jinping ini adalah yang pertama sejak invasi Rusia di Ukraina.

Terkait invasi ini, China telah mengajukan rencana perdamaian 12 poin kepada dua pihak, yang sebelumnya dikritik oleh Barat.

Rangkuman kunjungan Xi Jinping di Rusia, dikutip dari The New York Times, The Moscow Times, CNBC Internasional, dan TASS:

- Putin akan Pelajari Proposal Perdamaian China

Vladimir Putin menyambut Xi Jinping pada Senin (20/3/2023).

Ia berjanji akan mempelajari proposal perdamaian yang diajukan oleh China untuk mengatasi perang Rusia dan Ukraina.

Xi Jinping menyampaikan sambutan singkat kepada kamera dan tidak menyebut Ukraina sama sekali.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. PM Jepang Fumio Kishida Kunjungi Ukraina dengan Naik Kereta dari Polandia

PM Jepang Fumio Kishida
PM Jepang Fumio Kishida (Richard Susilo)

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, sedang dalam perjalanan dengan kereta api ke Kyiv, Ukraina, untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (21/3/2023).

Perjalanan ini bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Moskow.

"Fumio Kishida akan menunjukkan rasa hormat terhadap keberanian dan kesabaran rakyat Ukraina yang berdiri untuk membela tanah air mereka di bawah kepemimpinan Presiden Zelensky," kata Kementerian Luar Negeri Jepang, dikutip dari The Moscow Times.

"Jepang juga menunjukkan solidaritas dan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina sebagai kepala Jepang dan ketua G-7, selama kunjungannya ke Ukraina," lanjutnya.

Penyiar Jepang di NHK TV menunjukkan cuplikan Fumio Kishida naik kereta api ke Kyiv di kota perbatasan Polandia, Przemysl.

"Fumio Kishida akan menunjukkan penolakan mutlak terhadap perubahan sepihak Rusia ke status quo melalui invasi dan kekuatan, dan untuk menegaskan komitmennya untuk mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan," tambah pernyataan kementerian itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas