Ukraina: Rudal Rusia Hantam Apartemen di Kota Zaporizhzhia dan Lukai 18 Orang
Rudal Rusia menghantam Apartemen di Zaporizhzhia, Ukraina dan melukai 18 orang pada hari ini. Terlihat orang-orang berhamburan keluar apartemen.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memposting video yang menunjukkan rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen kota Zaporizhzhia, Ukraina, pada Rabu (22/3/2023).
Serangan itu disebut terjadi beberapa jam setelah pasukan Kremlin meluncurkan drone yang meledak dan menewaskan empat orang di sebuah asrama siswa dekat Kyiv sebelum fajar.
Video yang diposting oleh Presiden Volodymyr Zelensky adalah rekaman CCTV yang menangkap detik-detik saat sebuah rudal menghantam blok perumahan berlantai sembilan di tenggara kota Zaporizhzhia, Ukraina.
Media Ukraina memuat gambar-gambar yang menunjukkan apartemen hangus di beberapa lantai bangunan yang terkena dampak, dan api membumbung dari beberapa di antaranya.
Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia Anatolii Kurtiev, mengatakan dua anak termasuk di antara 18 orang yang terluka, dikutip dari AP News.
Pejabat lokal mengatakan 11 orang dirawat di rumah sakit setelah apartemen mogok, empat di antaranya dalam kondisi kritis.
“Rusia sedang menembaki kota dengan kebiadaban binatang,” tulis Zelensky di Telegram.
“Daerah perumahan di mana orang biasa dan anak-anak tinggal ditembaki,” lanjutnya.
Zelensky mengimbau negara-negara untuk meningkatkan tekanan pada Kremlin agar menghentikan invasinya ke Ukraina.
Rusia membantah menargetkan daerah pemukiman meskipun serangan artileri dan roket menghantam gedung apartemen dan infrastruktur sipil setiap hari.
Baca juga: Zelensky Siapkan Serangan Musim Semi Untuk Rusia, AS Ngegas Sokong Kiev
Serangan Rusia di Kota Lain Ukraina
Sebelum serangan pada Rabu (22/3/2023) pagi, serangan drone pada Selasa (21/3/2023) malam telah menghancurkan sebagian sekolah menengah dan dua asrama di kota Rzhyshchiv, selatan ibu kota Ukraina.
Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di asrama pada saat itu.
Mayat seorang pria berusia 40 tahun ditarik dari puing-puing di lantai lima asrama, menurut kepala polisi daerah Andrii Nebytov.