Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Pernah Magang di Facebook hingga Jabatan Bergengsi saat Wamil

CEO TikTok Shou Zi Chew bersaksi di depan sidang Komite Energi dan Perdagangan parlemen Amerika Serikat (AS) pada Kamis (23/3/2023).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Pernah Magang di Facebook hingga Jabatan Bergengsi saat Wamil
OLIVIER DOULIER / AFP
CEO TikTok Shou Zi Chew bersaksi di depan sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR tentang "TikTok: Bagaimana Kongres Dapat Menjaga Privasi Data Amerika dan Melindungi Anak-Anak dari Bahaya Daring," di Capitol Hill, 23 Maret 2023, di Washington, DC. 

Sidang Kamis berpusat pada "privasi konsumen dan praktik keamanan data TikTok, bagaimana platform tersebut memengaruhi anak-anak, dan hubungannya dengan Partai Komunis China," atau PKC, menurut komite.

Pakar keamanan nasional telah memperingatka, TikTok yang memiliki 150 juta pengguna Amerika, dapat digunakan untuk memata-matai orang Amerika atau sebagai alat propaganda oleh pemerintah China.

Pendukung pelarangan aplikasi di AS mengatakan perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, ByteDance, dapat dipaksa untuk berbagi data pengguna dengan PKT.

Baca juga: Tiktok Hadapi Ancaman Blokade di AS Jika ByteDance Tak Lakukan Divestasi Saham

TikTok telah dilarang di perangkat pemerintah federal, termasuk perangkat militer.

Departemen Kehakiman sedang menyelidiki ByteDance karena kemungkinan memata-matai warga AS.

Status TikTok sebagai perusahaan milik China membuat beberapa pakar keamanan nasional gelisah.

Apa yang dikatakan Shou Zi Chew kepada anggota parlemen AS?

BERITA REKOMENDASI

Chew mengatakan kepada panel DPR, TikTok sedang membangun "sejumlah firewall yang menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah".

"Termasuk pembentukan entitas perusahaan baru untuk mengawasi penanganan data pengguna AS," ungkapnya.

Ia juga meyakinkan anggota parlemen, pendekatan TikTok "tidak pernah mengabaikan atau meremehkan" kekhawatiran tentang "akses asing yang tidak diinginkan ke data AS dan potensi manipulasi ekosistem TikTok AS."

Baca juga: Tantang Diri Sendiri Cover Lagu Seminggu Full di TikTok, Jesenn Curhat Mulai Merasakan Kesulitan

"Hari ini, data TikTok AS disimpan secara default di server Oracle," kata CEO tersebut.

"Hanya personel yang diperiksa yang beroperasi di perusahaan baru, bernama TikTok US Data Security, yang dapat mengontrol akses ke data ini."

Chew mengatakan TikTok berencana untuk mengambil data pengguna Amerika dan mengirimkannya ke dewan independen Amerika untuk ditinjau.

"Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh personel Amerika," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas