CEO TikTok Shou Zi Chew Viral di Platformnya Sendiri setelah Disidang Kongres AS Lebih dari 4 Jam
CEO TikTok Shou Zi Chew mendapat banyak dukungan dari pengguna setelah dirinya disidang kongres AS soal masalah keamanan aplikasinya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Setelah CEO TikTok Shou Zi Chew disidang lebih dari 4 jam oleh DPR AS bidang Energi dan Perdagangan, para pengguna memberikan dukungan mereka melalui konten video.
Dalam sidang dengar pendapat yang digelar Kamis (23/3/2023), anggota DPR menyampaikan keluhan mereka mengenai pengaruh negatif TikTok.
Shou Zi Chew lantas memberikan pembelaannya.
Ia bersikeras bahwa sebagian besar pengguna TikTok memiliki pengalaman positif di aplikasi tersebut.
Shou Zi Chew mencoba menjelaskan kekhawatiran anggota kongres atas privasi data, perlindungan untuk anak-anak, dan hubungan TikTok dengan Partai Komunis China.
Namun terlepas dari usahanya untuk menjelaskan, anggota komite terus memotong jawaban Shou Zi Chew dan menyatakan ketidakpuasan mereka.
Baca juga: Siapa Shou Zi Chew? CEO TikTok yang Dicecar Anggota Kongres Amerika Serikat Selama 5 Jam
Pengguna TikTok kemudian membuat video yang menegaskan poin-poin yang diungkap Shou Zi Chew dalam sidang.
Mereka juga mengkritik kongres karena kurangnya literasi teknologi dan memberikan pertanyaan yang memojokkan sang CEO.
Ada pula yang membuat konten pemujaan terhadap Shou Zi Chew disertai berbagai emoji berbentuk hati.
Baca juga: Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Pernah Magang di Facebook hingga Jabatan Bergengsi saat Wamil
"Bisakah kita berbicara tentang betapa kerasnya dia bekerja untuk kita agar TikTok tidak di-banned?" tulis keterangan salah satu postingan populer dengan 1,3 juta tampilan.
"Kalau TikTok jelek, kenapa dia baik-baik saja???" kata pengguna lain dalam video tentang Chew.
Menanggapi video-video tersebut, Brooke Oberwetter, juru bicara TikTok, berkata:
"Kami menyukai komunitas pencipta kami yang bersemangat."
"Kami dibanjiri dukungan mereka untuk TikTok dan untuk Shou."
"Tampaknya jelas bahwa banyak orang Amerika tidak mengalami sidang seperti yang dialami banyak orang dalam politik dan wartawan," kata Oberwetter dalam pernyataan email kepada NBC News.
"Shou datang dengan persiapan untuk menjawab pertanyaan tentang keamanan nasional, privasi data, dan keamanan remaja yang menggunakan layanan kami, tetapi malah menemui interupsi dan pertanyaan ya/tidak saat dia mencoba meluruskan."
"Platform ini akan terus bekerja dengan pembuat undang-undang, pemangku kepentingan, dan perusahaan rekanan kami dalam solusi yang menangani masalah privasi dan keamanan di seluruh industri," kata Oberwetter.
Dalam video TikTok yang diposting Jumat pagi, Shou Zi Chew berterima kasih kepada pengguna atas dukungan mereka.
Ia menegaskan kembali komitmen TikTok untuk melindungi 150 juta orang Amerika yang menggunakan platform tersebut.
Ia akan terus melindungi remaja, mempertahankan kebebasan berekspresi di platform, dan menggunakan pihak ketiga untuk memastikan transparansi.
Video Shou Zi Chew memiliki lebih dari 40.000 komentar pada Jumat pagi, kebanyakan positif.
"Anda sangat luar biasa. Saya sangat kecewa dengan pemerintah kami. Anda pantas mendapatkan yang lebih baik, kami pantas mendapatkan yang lebih baik," tulis seseorang.
"Kami minta maaf Kongres kami memalukan. Kami mencintaimu dan TikTok," kata yang lain.
"Saya suka aplikasi ini. Saya telah belajar banyak hal keren dan berguna dan tentang budaya lain," komentar seorang pengguna.
Aktivis Gen Z sebelumnya mengatakan bahwa larangan TikTok akan menjadi "tamparan" bagi pemilih muda.
Jajak pendapat baru-baru ini juga menemukan bahwa Gen Z menentang larangan TikTok dengan selisih 53 persen hingga 34 persen.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)