Redam Aksi Protes Reformasi Pensiun, PM Prancis Gelar Pertemuan dengan Serikat Pekerja
Pertemuan dengan para pemimpin oposisi dan serikat pekerja akan berlangsung dalam seminggu mulai 3 April mendatang.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne berencana mengadakan pertemuan dengan para pemimpin oposisi dan serikat pekerja, sebagai upaya untuk mengakhiri protes reformasi pensiun.
Demonstrasi reformasi pensiun, yang menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun, berubah menjadi kekerasan setelah pemerintah Prancis mengesahkan rencana kontroversial tersebut tanpa melalui pemungutan suara di parlemen.
Melansir dari Reuters, Presiden Emmanuel Macron telah mengesampingkan pembatalan atau penundaan undang-undang tersebut, dan menugaskan Borne untuk mencari dukungan baru di parlemen setelah pemerintah gagal mendapatkan cukup suara untuk Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut.
Baca juga: Kunjungan Raja Charles III ke Prancis Ditunda Saat Aksi Protes Berujung Kekerasan Meluas
Borne akan bertemu dengan para pemimpin partai politik dan juga berencana memulai kembali dialog dengan serikat pekerja mengenai masalah ketenagakerjaan, kata kantor Perdana Menteri Prancis.
PM Prancis mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Agence France-Presse (AFP), pertemuan dengan para pemimpin oposisi dan serikat pekerja akan berlangsung dalam seminggu mulai 3 April mendatang.
Dia juga berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan konstitusional untuk mengadopsi undang-undang tanpa pemungutan suara kecuali untuk tagihan anggaran, menurut laporan AFP.
Tidak jelas apakah upaya tersebut dapat menenangkan mayoritas masyarakat yang menentang reformasi tersebut dan para demonstran yang marah dengan pengesahan undang-undang tanpa pemungutan suara akhir.
Serikat pekerja telah menetapkan hari ke-10 untuk aksi protes nasional terhadap undang-undang pensiun Prancis pada Selasa (28/3/2023), setelah aksi protes sebelumnya memicu bentrokan paling keras dengan polisi pada Kamis (23/3/2023).
Ketua serikat pekerja French Democratic Confederation of Labour (CFDT), Laurent Berger, pekan lalu mengusulkan agar Macron menghentikan undang-undang tersebut selama enam bulan guna mencari kemungkinan kesepakatan.
Aksi Protes Diwarnai Kekerasan
Sebanyak 457 orang telah ditangkap terkait aksi protes reformasi pensiun di Prancis pada Jumat (24/3/2023) pagi, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.
Mayoritas ditangkap di paris, di mana terjadi 903 aksi pembakaran di jalanan ibu kota Prancis tersebut.
"Bentrokan terjadi menyebabkan 441 petugas polisi terluka," kata Darmanin.