Kunjungi Beijing, Mantan Presiden Taiwan: Kita Semua Orang China
Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou mengatakan orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan adalah etnis China dan memiliki nenek moyang yang sama.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
KMT diketahui mendukung hubungan dekat dengan China, tetapi dengan tegas menyangkal pihaknya sebagai pro-Beijing.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, tetapi ditolak karena Beijing menganggapnya separatis.
Baca juga: Perayaan Tahun Baru Imlek di Negara Asia: Hong Kong, Singapura hingga Taiwan
Tsai mengatakan hanya orang Taiwan yang bisa memutuskan masa depan mereka.
Ma, seorang anggota senior KMT, mengatakan dia mengharapkan perdamaian di kedua belah pihak.
"Kami sangat berharap kedua belah pihak akan bekerja sama untuk mengejar perdamaian, menghindari perang, dan berusaha untuk merevitalisasi China," katanya, lagi-lagi menggunakan ungkapan yang mengacu pada orang China sebagai etnis daripada kebangsaan.
"Ini adalah tanggung jawab yang tak terhindarkan dari orang-orang China di kedua sisi Selat, dan kita harus bekerja keras," imbuhnya.
Ma tidak dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin senior Tiongkok mana pun dalam perjalanan ini. Dia dan Presiden China Xi Jinping terakhir bertemu di Singapura pada 2015.