Pertahanan Udara Suriah Tembak Jatuh Rentetan Rudal Israel yang Hujani Damaskus
Israel telah melakukan serangan udara di dekat Damaskus, media pemerintah Suriah melaporkan, serangan kedua di dekat ibu kota dalam dua hari terakhir
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Israel kembali melakukan serangan udara di dekat Damaskus, media pemerintah Suriah melaporkan.
Dikutip Al Jazeera, ini merupakan serangan kedua di dekat ibu kota dalam dua hari terakhir.
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka mendengar sedikitnya tiga ledakan besar di kota itu dalam semalam.
Mengutip sumber militer, media pemerintah melaporkan bahwa Israel menembakkan "semprotan rudal" tepat setelah tengah malam.
“Pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menembak jatuh beberapa di antaranya,” kata sumber itu, dengan mengatakan bahwa agresi tersebut menyebabkan beberapa kerusakan material.
Tidak ada rincian tentang korban.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Rudal ke Damaskus, 2 Tentara Suriah Terluka
Sumber itu mengatakan serangan itu menghantam “sebuah situs di pedesaan Damaskus” tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tidak ada pernyataan langsung dari Israel.
Seperti diketahui, Tel Aviv memang biasanya menolak mengomentari laporan serangan di Suriah.
Israel telah bertahun-tahun melakukan serangan terhadap target terkait Iran di Suriah.
Situs yang diserang merupakan tempat di mana pengaruh Teheran telah tumbuh sejak mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Israel mengatakan operasi semacam itu ditujukan untuk mencegah senjata Iran mencapai kelompok bersenjata di Suriah yang didukung oleh Teheran.
Baca juga: Pemboman AS di Suriah Tewaskan 19 Orang, Iran Ancam akan Balas Serangannya
Setidaknya ada enam serangan pada bulan Maret saja, menurut penghitungan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris dengan sumber-sumber di lapangan.
Hampir setengah juta orang telah tewas dalam perang saudara Suriah, dan sekitar setengah dari populasi pra-perang negara itu telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.