Eks Kepala Sekolah di Australia Bersalah atas 18 Dakwaan Pelecehan Seksual
Malka Leifer, eks kepala sekolah Yahudi Ultraortodoks, Adass Israel School di Australia bersalah atas 18 dakwaan pelecehan seksual pada 3 muridnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan kepala sekolah Yahudi Ultraortodoks, Adass Israel School, di Australia, dinyatakan bersalah atas 18 dakwaan pelecehan seksual.
Pada Senin (3/4/2023), hakim di pengadilan Victoria's County Court, Melbourne, Australia, menetapkan Malka Leifer bersalah karena merudapaksa seorang siswa saat menginap dan melecehkan siswa lainnya selama kamp sekolah.
Malka Leifer dibebaskan dari sembilan tuduhan lainnya.
Sebelumnya, ia sempat melarikan diri ke Israel, di mana ia memiliki kewarganegaraan Israel dan Australia.
Malka Leifer yang selama ini mengaku tidak bersalah, duduk dengan tangan tangan terlipat dan menatap lurus ke depan saat pembacaan putusan.
Ia akan menjalani hukuman yang datang di kemudian hari, seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: Merasa Tidak Dihargai, 30 Persen Petani Australia Pernah Terpikir Untuk Bunuh Diri
Malka Leifer menjabat sebagai kepala sekolah Adass Israel School di Melbourne ketika dia pertama kali dituduh melakukan pelecehan seksual pada 2008.
Saat melarikan diri ke Israel, Malka Leifer mendapat 70 sidang ekstradisi yang berlarut-larut.
Malka Leifer melarikan diri dari Australia setelah seorang siswa menceritakan kepada terapisnya tentang pelecehan seksual itu.
Mantan kepala sekolah itu kemudian menetap di ultraortodoks Emmanuel, pemukiman ilegal di Tepi Barat, Palestina.
Polisi Australia mengajukan dakwaan terhadap Malka Leifer pada tahun 2012 dan meminta ekstradisinya dari Israel dua tahun kemudian.
Malka Leifer mengklaim, depresi membuatnya secara metnal tidak mampu menghadapi persidangan.
Perintah ekstradisi itu ditangguhkan, hingga seorang penyidik swasta diam-diam merekam Malka Leifer saat melakukan aktivitas sehari-hari, yang tidak menunjukkan penyakit mental yang ia klaim.
Malka Leifer akhirnya diekstradisi ke Melbourne, Australia, pada tahun 2021.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.