Eks Kepala Sekolah di Australia Bersalah atas 18 Dakwaan Pelecehan Seksual
Malka Leifer, eks kepala sekolah Yahudi Ultraortodoks, Adass Israel School di Australia bersalah atas 18 dakwaan pelecehan seksual pada 3 muridnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Pengacaranya, Ian Hill, sebelumnya mengatakan Malka Leifer membantah semua tindakan kriminal yang dituduhkan oleh masing-masing pengadu.
Malka Leifer menegaskan, interaksinya dengan para siswa adalah profesional dan pantas.
"Kami menyangkal bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya," katanya, dikutip dari Sky News.
Baca juga: Ini Alasan Polda Sumbar Belum Tahan 2 Mahasiswa FK Unand yang Jadi Tersangka Pelecehan Seksual
Persidangan
Selama persidangan, jaksa menuduh Malka Leifer melakukan pelecehan seksual terhadap tiga saudara perempuan (Elly Sapper, Dassi Erlich dan Nicole Meyer) yang belajar di Sekolah Adass Israel, yang merupakan bagian dari Yahudi yang tertutup di pinggiran kota.
Para juri diberi tahu, korban bernama Elly Sapper, masuk ke sebuah ruangan saat Malka Leifer melecehkan Nicole Meyer.
Pengadilan mengatakan, kakak beradik ini dibesarkan di komunitas Yahudi ultra-Ortodoks dan tidak menerima pendidikan seksual, dikutip dari The New York Times.
Mereka berusia sekitar 12, 14 dan 16 tahun ketika Leifer tiba di sekolah tersebut dari Israel pada tahun 2001.
Jaksa Justin Lewis mengatakan, para suster di sekolah itu telah memberikan bukti eksplisit soal ketiga korban yang tidak memahami sifat seksual dari apa yang dilakukan Leifer terhadap mereka saat itu.
“Nyonya Leifer adalah salah satu orang yang paling dihormati di masyarakat. Jika Nyonya Leifer melakukan sesuatu maka itu pasti baik-baik saja,” kata Elly Sapper bersaksi tentang reaksinya terhadap apa yang dilihatnya terjadi pada saudara perempuannya.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Mahasiswa FK Universitas Andalas Jadi Tersangka Pelecehan Seksual
Tanggapan Korban
Setelah persidangan selama tujuh minggu dan tujuh hari pertimbangan, juri memvonis Malka Leifer melakukan pelecehan seksual terhadap dua saudara perempuan.
“Dia melecehkan kami bertiga selama bertahun-tahun; dan meskipun putusan hari ini mungkin tidak mencerminkan hal itu dengan benar, hari ini Malka Leifer akhirnya dimintai pertanggungjawaban,” kata Elly Sapper, di luar pengadilan.
“Dia bersalah dan dia akan dimintai pertanggungjawaban. Keadilan ditegakkan hari ini,” katanya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Australia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.