Hamas Gunakan Metode Tempur Baru di Gaza, 'Bom Perut' Beraksi, Ranjau Jadi Ancaman Besar Israel
Para pejuang Hamas dilaporkan menggunakan metode baru dalam pertempuran mereka melawan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Para pejuang Hamas dilaporkan menggunakan metode baru dalam pertempuran mereka melawan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Avi Askhenazi, seorang kolumnis pada surat kabar Israel Maariv, menyebut IDF kini harus menghadapi ancaman besar di Gaza, yakni ranjau darat.
Menurut dia, tentara Israel telah mendeteksi adanya perubahan cara berperang Hamas dalam beberapa hari belakangan, terutama di Gaza bagian utara.
Hamas kini mulai memasang lebih banyak ranjau darat di bawah tanah. Ranjau-ranjau itu oleh Askhenazi disebut sebagai “belly bomb” atau “bom perut”.
IDF memperkirakan Hamas akan lebih suka menyerang IDF dengan senjata yang ditinggalkan tentara Israel di lapangan.
Senjata-senjata itu misalnya bom yang dijatuhkan dari udara (gagal meledak), peluru tank, rudal antitank, dan granat.
Para pejuang Hamas melekatkan mekanisme detonasi sekunder pada bom itu untuk meledakkan bom.
Bom itu diaktifkan dengan remot kontrol ketika Hamas mendeteksi adanya pergerakan pasukan dari jarak jauh.
Dalam beberapa kasus, pejuang Hamas tiba-tiba muncul dari tempat sembunyi lalu menarik perhatian pasukan Israel agar menuju ke arahnya. Namun, pada kenyataannya IDF justru digiring ke tempat jebakan.
“Metode ini tak asing bagi IDF dari Yudea dan Samaria, dengan penekanan di Samaria utara,” kata Askhenazi dalam artikel di Maariv hari Kamis, (9/1/2025).
Dia menyebut kemarin IDF membunuh tiga pejuang Hamas ketika mereka sedang menyiapkan jebakan di Desa Tamun.
Baca juga: Israel Blokir Penyelidikan PBB atas Tuduhan Pemerkosaan Hamas, Khawatir Penyelidikan Pelecehan
IDF menyebut pejuang Hamas berupaya menembatkan tong penuh bom di bawah jalan. Mereka mencoba menggiring IDF ke tempat itu lalu meledakkan bom.
“Dalam beberapa minggu terakhir ada banyak personel Brigade Kfir, Nahal, zeni, dan lapis baja yang tewas di Gaza utara karena jebakan maut jenis ini,” kata Askhenazi.
“IDF berupaya menghidupkan buldoser yang membajak tanah dalam-dalam, tetapi karena tertutupi hujan baru-baru ini dan kenyataan bahwa tanah itu terendam air, mereka (Hamas) berhasil menggali dengan cepat dan menempatkan bom.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.