Grup Tentara Bayaran Wagner Rusia Klaim Kuasai Kota Bakhmut, Ukraina, secara Sah
Grup tentara bayaran Wagner Rusia mengklaim telah menguasai Kota Bakhmut, Ukraina, secara sah. Namun, klaim ini dibantah oleh militer Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, mengklaim kendali sah atas kota Bakhmut, Ukraina, yang dibombardir setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.
Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan para pejuangnya telah merebut balai kota di daerah itu.
Ia memposting video di saluran Telegramnya yang menunjukkan dia memegang bendera Rusia.
"Secara hukum, Bakhmut telah diambil (oleh Wagner). Musuh terkonsentrasi di wilayah barat," kata Yevgeny Prigozhin, dikutip dari Sky News.
Dia menambahkan, bendera Rusia telah dikibarkan dengan tulisan "ingatan baik untuk Vladlen Tatarsky".
Vladlen Tatarsky adalah seorang blogger militer Rusia yang terbunuh karena paket berisi bom rakitan di sebuah kafe pada Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-404: Blogger Militer Pro-Perang Tewas dalam Ledakan di Kafe
Ukraina Bantah Pernyataan Wagner
Pada Senin (3/4/2023), pihak Ukraina mengatakan pasukannya masih menahan musuh di Bakhmut.
Setelah video Wagner dirilis, para pemimpin militer Ukraina mengatakan pasukan musuh telah mencoba untuk menguasai kota, namun pasukan mereka telah memukul lebih dari 20 serangan musuh.
Pihak Ukraina mengatakan, Kota Bahkmut sangat jauh dari merebut Kota Bakhmut, bahkan pertempuran masih berkecamuk di sekitar gedung administrasi, tempat Wagner mengklaim telah mengibarkan bendera Rusia.
Selain itu, tidak ada indikasi dari pejabat Ukraina yang menyatakan Bakhmut telah direbut oleh Wagner.
"Bakhmut adalah (wilayah) orang Ukraina dan mereka belum menangkap apa pun dan sangat jauh dari melakukan ini," kata juru bicara komando militer timur, Serhiy Cherevatiy, dikutip dari SCMP.
"Bagus, biarkan mereka mengira telah mengambilnya," lanjutnya.
Sementara itu, tentara Ukraina juga mengklaim pertempuran masih berlangsung di Bakhmut dan mereka mencoba mempertahankan kota.