Alasan Elon Musk Ganti Logo Twitter dengan Shiba Inu Dogecoin, dari Cuitan Netizen sampai Gugatan
Mengapa Elon Musk mengganti logo Twitter dengan logo cryptocurrency Dogecoin? Cuitan netizen sampai gugatan bisa jadi mempengaruhi aksinya itu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Logo burung biru di halaman home web version Twitter tiba-tiba berubah menjadi logo kripto Dogecoin.
Logo pada aplikasi Twitter mobile tidak berubah.
Elon Musk, yang membeli Twitter senilai $44 miliar, dikenal sebagai penggemar meme Doge, Variety melaporkan.
Elon Musk pernah mempromosikan Dogecoin baik di Twitter maupun di acara "Saturday Night Live" saat ia menjadi pembawa acara.
Setelah perubahan logo web Twitter pada hari Senin (4/4/2023), nilai Dogecoin pun naik lebih dari 20 persen.
Namun mengapa Elon Musk tiba-tiba mengubah logo Twitter menjadi logo Dogecoin?
Baca juga: Elon Musk Ganti Ikon Twitter Jadi Anjing Shiba Inu, Apa Kabar Harga Dogecoin?
Dalam sebuah cuitan di hari yang sama, Elon Musk menulis "seperti yang dijanjikan" beserta screenshot cuitan Twitter pada Maret 2022 lalu.
Saat itu Elon Musk menulis, "Mengingat bahwa Twitter berfungsi sebagai alun-alun publik de facto, kegagalan untuk mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental dapat merusak demokrasi. Apa yang harus dilakukan?"
"Apa platform baru diperlukan?"
Seorang netizen kemudian membalas, "Beli saja Twitter, lalu ganti logonya dengan Doge."
Elon Musk kemudian menjawab, "Haha itu pasti bakal keren."
Baca juga: Elon Musk Ganti Logo Twitter Jadi Shiba Inu, Harga Crypto Dogecoin Melonjak 30 Persen
Namun langkah itu sepertinya tidak hanya sekedar lelucon.
Pada Juni 2022, Elon Musk menerima gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS yang menuduhnya terlibat dalam pemerasan dengan mempromosikan Dogecoin.
Tim hukum Elon Musk mengajukan mosi pada hari Jumat, 31 Maret, untuk membatalkan gugatan tersebut.
Penggugat Elon Musk - yang mencari ganti rugi $ 258 miliar - menyinggung penampilannya di "SNL".
Dalam segmen Weekend Update, Elon Musk beperan sebagai pakar keuangan yang kemudian menyebut Dogecoin sebagai "tipuan."
Menurut pengacara Musk, penggugat dalam kasus tersebut belum menunjukkan bagaimana pernyataan Musk tentang Dogecoin menipu siapa pun.
Penggugat juga tidak menjelaskan risiko apa yang diduga disembunyikan Elon Musk dari investor.
“Penggugat memiliki banyak kesempatan untuk mengajukan klaim mereka secara memadai, tetapi mereka masih tidak dapat mengartikulasikan teori yang dapat ditindaklanjuti."
"Pengadilan ini harus menghentikan fantasi penggugat dan menolak pengaduan," kata sang pengacara.
Tentang Dogecoin
Baca juga: Bantah Cuitannya Melanggar Hukum, Elon Musk Minta Pengadilan Hentikan Gugatan Atas Dogecoin
Mengutip Forbes, Dogecoin adalah mata uang kripto, seperti halnya Bitcoin atau Ethereum.
Dogecoin awalnya dibuat sebagai bahan candaan bagi para penggemar crypto.
Insinyur perangkat lunak Billy Marcus dan Jackson Palmer menciptakan Dogecoin pada akhir 2013.
Palmer mencap logo cryptocurrency menggunakan meme yang populer pada saat itu yang menampilkan kata "doge" yang sengaja salah eja untuk menggambarkan anjing Shiba Inu.
“Doge benar-benar mulai mengolok-olok Bitcoin,” kata Pat White, CEO Bitwave.
Pada hari-hari awalnya, komunitas penggemar mengatur aksi publisitas untuk meningkatkan popularitas Dogecoin, dengan mengumpulkan dana untuk mengirim tim Bobsleigh Jamaika ke Olimpiade 2014, atau mensponsori pembalap NASCAR.
Pada awal 2021, Dogecoin memperoleh status kultus di papan pesan WallStreetBets Reddit.
Di sana para penggemar berjanji untuk mendorong nilai Dogecoin "ke bulan", sebelum semua diskusi tentang crypto dilarang di subreddit.
Pada Mei 2021, Dogecoin naik ke level tertinggi $0,68.
CEO Tesla Elon Musk setidaknya ikut bertanggung jawab atas pertumbuhan besar-besaran setelah menyebut Dogecoin sebagai cryptocurrency favoritnya.
Nilai Dogecoin pernah turun drastis, mencapai titik terendah sekitar $0,05 pada Juni 2022.
Setelah Musk menjadikan Dogecoin Shibu Inu sebagai logo baru untuk Twitter, DOGE melesat kembali ke sepuluh cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)