Reaksi Dunia terhadap Sidang Dakwaan Donald Trump, Ada Pemimpin Negara yang Beri Dukungan
Liputan beberapa surat kabar berfokus pada perkembangan kasus pembayaran uang suap terhadap bintang film dewasa Stormy Daniels pada 2016 ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Der Spiegel juga menerbitkan karya lain untuk membedakan kecintaan Trump pada pusat perhatian dan status hukumnya yang sekarang sulit dalam sebuah artikel berjudul “The Courtroom, His New Stage”.
Surat kabar Spanyol El País mengikuti berita dengan tajuk utama “Trump accused of 34 crimes” bersama dengan gambar mantan presiden dan pengacaranya di dalam pengadilan New York.
l'Opinione Italia lebih beropini, memimpin dengan tajuk “Trump’s longest day” karena sebagian besar halaman depannya dikhususkan untuk gambar mantan bintang reality TV.
Baca juga: Fakta-fakta Dakwaan Donald Trump, Akui Tidak Bersalah hingga Jadwal Sidang Selanjutnya
Surat kabar Prancis
Beberapa surat kabar menyoroti apa yang mereka gambarkan sebagai “manfaat politik” dari penangkapan tersebut.
Dalam sebuah editorial minggu lalu, surat kabar Prancis Le Monde menulis: “Dengan memainkan kembali rekaman rusak yang selalu menghadirkan dia sebagai korban 'perburuan penyihir' dan plot oleh 'keadaan dalam', Trump memaksa kubunya untuk mengambil sisinya."
Demikian pula, surat kabar Brasil O Globo menerbitkan artikel berjudul “Trump Turns Dock into Election Box After Criminal Indictment”.
Artikel itu berisi penjabaran bagaimana penasihatnya melihat kasus dan perhatian media sebagai "iklan kampanye yang menguntungkan" dan "stimulus untuk penggalangan dana online".
Baca juga: Donald Trump Mengaku Tidak Bersalah atas 34 Dakwaan dalam Kasus Uang Suap Stormy Daniels
Surat kabar Rusia
Harian Rusia Izvestia memimpin liputannya tentang dakwaan Trump dengan kutipan dari juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova, yang menyebut penangkapan itu sebagai "krisis liberalisme".
“Ini adalah saat sistem, yang dinyatakan benar-benar bebas, akhirnya melahap atau menyangkal dirinya sendiri,” katanya.
Surat kabar Asia
Sementara media yang dikendalikan negara China tidak meliput kasus pengadilan di halaman depan mereka.
Dalam sebuah opini di South China Morning Post Hong Kong, seorang penulis mengatakan China "terkekeh" atas ironi AS yang mengadakan KTT demokrasi sambil mengadili mantan presiden.