Reaksi Dunia terhadap Sidang Dakwaan Donald Trump, Ada Pemimpin Negara yang Beri Dukungan
Liputan beberapa surat kabar berfokus pada perkembangan kasus pembayaran uang suap terhadap bintang film dewasa Stormy Daniels pada 2016 ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Di hadapan Hakim Agung New York Juan Merchan, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak banyak bicara, Selasa (4/4/2023).
Guardian melaporkan, Trump hanya buka suara untuk mengatakan "tidak bersalah" atas 34 tuduhan kejahatan karena memalsukan catatan bisnis terhadapnya.
Peristiwa ini telah mencuri perhatian seluruh dunia.
Liputan beberapa surat kabar berfokus pada perkembangan kasus pembayaran suap terhadap bintang film dewasa Stormy Daniels pada 2016 ini.
Surat dakwaan itu juga menuduh Trump menggunakan "skema tangkap-dan-bunuh" untuk membungkam pers memberitakan tentang seorang anak yang lahir di luar nikah dan mengubur cerita tentang dugaan perselingkuhan lain yang diyakini dengan model Playboy Karen McDougal.
Dikutip Al Jazeera, meski tersandung kasus hukum, Trump dari Partai Republik tetap mencalonkan diri sebagai presiden untuk putaran 2024 mendatang.
Baca juga: Donald Trump Kecam Dakwaannya sebagai Penghinaan terhadap Negara
Surat kabar Inggris
Media internasional memasang penuh foto Trump di halaman depan.
Sebagian besar surat kabar Inggris dipenuhi dengan foto-foto Trump saat muncul di pengadilan.
Beberapa media menggunakan tajuk utama yang menarik seperti The Times yang memberi judul "Trump in the dock" atau Mirror yang menamai laporan mereka "Trump in the eye of the Stormy".
Sementara, surat kabar Jerman mengecam Trump.
Baca juga: Resmi Ditahan, Berikut Daftar Dakwaan Pidana yang Menjerat Mantan Presiden Amerika Donald Trump
Tagesspiegel menggunakan tajuk utama “Nothing but the truth?” dalam artikel tentang rekam jejak klaim Trump yang menyesatkan.
Majalah baru Jerman, Der Spiegel, menerbitkan sebuah kolom berjudul “He Had It Coming”.
“Setelah menghindari roda keadilan begitu lama dengan repertoar trik, tipuan, dan kebohongan yang tak ada habisnya, ia (Trump) sekarang menemukan dirinya setara di hadapan hukum,” kata kolom itu.