Letusan Gunung Berapi Shiveluch di Rusia sebabkan Hujan Abu dan Awan Hitam
Letusan gunung berapi Shiveluch di Rusia meletus hari ini. Letusan ini menyebabkan hujan abu dan awan hitam di desa terdekat di Semenanjung Kamchatka.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Gunung berapi Shiveluch telah mulai meletus di Semenanjung Kamchatka di Rusia pada hari ini, Selasa (11/4/2023) pukul 05.44 waktu setempat.
Gunung berapi ini memuntahkan kolom abu hitam hingga 20 kilometer (12 mil) ke langit.
Survei Geofisika Cabang Kamchatka Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS), melaporkan ketinggian abu vulkanik.
"Pada 11 April 2023, 05.44 waktu setempat, gunung berapi Shiveluch meletus. Menurut data seismik, ketinggian abu yang dimuntahkan letusan sekitar 20.000 meter di atas permukaan laut," kata RAS di Telegram.
Institut Vulkanologi dan Seismologi RAS Cabang Timur Jauh, mengatakan, aliran vulkanik dari Shiveluch dapat menempuh jarak hingga 20 kilometer dan memblokir jalan.
Baca juga: Dokumen Rahasia AS Bocor: Rusia Hampir Tembak Jatuh Pesawat Inggris, NATO Nyaris Terseret Perang
Lembaga tersebut mengatakan semburan abu menimbulkan bahaya yang signifikan bagi penerbangan.
Dengan demikian, tingkat ancaman tertinggi untuk penerbangan diumumkan di semenanjung itu.
Lembaga tersebut mengatakan, hujan abu di Desa Klyuchi merupakan yang terkuat dalam 60 tahun terakhir.
Oleg Bondarenko, kepala distrik Ust-Kamchatsky, mengatakan langit tertutup awan hitam dalam radius beberapa puluh kilometer dari gunung berapi, termasuk Desa Klyuchi dan Kozyrevsk di distrik Ust-Kamchatsky.
Dia menambahkan, guntur bergemuruh karena tekanan elektrostatik di awan abu, dikutip dari Reuters.
Abu mulai berjatuhan di desa-desa, katanya, dan mengimbau warga distrik untuk tetap berada di dalam rumah dan memakai masker.
Gubernur wilayah Kamchatka, Vladimir Solodov, juga mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka jika tidak perlu.
Ia memerintahkan agar pekerjaan lembaga sosial dan sekolah dihentikan, dan lalu lintas jalan raya antara Klyuchi dan Ust-Kamchatsk diblokir.
Baca juga: Emmanuel Macron: Berkaca dari Perang Rusia-Ukraina, Eropa Jangan Ikuti AS di Konflik China-Taiwan
Hujan Abu Vulkanik Meluas