Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Konflik, Israel Larang Non-Muslim Masuki Masjid Al-Aqsa Jelang Akhir Ramadhan

Israel melarang non-muslim masuki Masjid Al-Aqsa jelang 10 malam terakhir Ramadhan. Larangan ini muncul setelah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cegah Konflik, Israel Larang Non-Muslim Masuki Masjid Al-Aqsa Jelang Akhir Ramadhan
YONATAN SINDEL / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melarang pengunjung dan turis Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, selama 10 hari terakhir Ramadhan.

Larangan ini berlaku saat ketegangan meningkat di Tepi Barat.

Perdana Menteri Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yaoc Gallant, dan Menteri Keamanan Nasional Israel Ben Gvir, memutuskan untuk melarang masuknya pengunjung dan turis Yahudi ke Temple Mount hingga akhir Ramadhan.

Pengumuman ini datang di 10 malam terakhir Ramadhan, di mana umat Islam dari Palestina biasanya mengunjungi masjid Al-Aqsa untuk meningkatkan ibadah.

Keputusan ini juga telah dibuat oleh Israel pada tahun-tahun sebelumnya, seperti diberitakan Arab News.

Sebelumnya, 1.500 pemukim Israel yang beragama Yahudi menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa untuk merayakan Paskah Yahudi pada Senin (10/4/2023).

Baca juga: Israel Tembak Mati 2 Pria Palestina di Tepi Barat, 2 Lainnya Melarikan Diri

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, mengatakan, ada sekira 912 pemukim Israel yang datang dengan merayakan Paskah Yahudi pada Minggu (9/4/2023), yang berlanjut hingga 12 April 2023.

BERITA REKOMENDASI

Mereka terdiri dari 21 kelompok, yang dikawal oleh polisi Israel, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Ketegangan Israel dan Palestina selama Ramadhan

Pemukim Israel berbaris menuju pos terdepan Eviatar, dekat desa Palestina Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023. (Photo by GIL COHEN-MAGEN / AFP)
Pemukim Israel berbaris menuju pos terdepan Eviatar, dekat desa Palestina Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023. (Photo by GIL COHEN-MAGEN / AFP) (AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Baca juga: Seorang Remaja Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Kamp Pengungsi Jericho

Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, semakin memanas setelah terjadi serangkaian kekerasan dengan warga Palestina.

Meningkatnya kekerasan ini terjadi di bulan Ramadhan yang bertepatan dengan Paskah Yahudi.

Pada Selasa (11/4/2023), Israel menembak mati dua pria Palestina di Tepi Barat.

Keduanya dianggap sebagai empat teroris yang menembak sebuah kendaraan di pos tentara Israel di dekat pemukiman Elon Moreh, Kota Nablus, Tepi Barat.

Tentara Israel membalas serangan dengan menembak mereka.

Sementara itu, dua lainnya melarikan diri.

Umat ??Muslim Palestina melakukan shalat malam yang dikenal sebagai 'Tarawih' di luar Kubah Batu di kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, pada 8 April 2023.
Umat Muslim Palestina melakukan shalat malam yang dikenal sebagai 'Tarawih' di luar Kubah Batu di kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, pada 8 April 2023. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Baca juga: Serangan di Tel Aviv Tewaskan 1 Turis Italia, Tersangka Diidentifikasi Berdarah Arab-Israel

Pada satu pekan terakhir, hubungan Israel dan Palestina semakin memanas.

Seorang pria bersenjata yang diduga pro-Palestina, melepaskan tembakan pada sebuah mobil yang dikendarai oleh pemukim Israel di Tepi Barat pada Jumat (7/4/2023).

Seorang ibu Israel-Inggris dan dua putrinya tewas karena tertembak, seperti diberitakan France 24.

Di hari yang sama, aksi kekerasan terjadi di Tel Aviv, Israel, saat sebuah mobil yang dikendarai oleh pria pro-Palestina yang menewaskan turis Italia.

Pria yang mengemudikan mobil itu ditembak mati oleh tentara Israel di dekatnya.

Para pelayat berbaris dengan jenazah remaja Palestina Mohamed Fayez Balhan, 15, di Jericho di Tepi Barat yang diduduki pada 10 April 2023, menjelang pemakamannya setelah dia terbunuh dalam serangan Israel di dekat kamp Aqabat Jaber. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)
Para pelayat berbaris dengan jenazah remaja Palestina Mohamed Fayez Balhan, 15, di Jericho di Tepi Barat yang diduduki pada 10 April 2023, menjelang pemakamannya setelah dia terbunuh dalam serangan Israel di dekat kamp Aqabat Jaber. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Beberapa hari setelahnya, tentara Israel menyerang Kota Jericho di Tepi Barat pada Senin (10/4/2023).

Serangan itu menewaskan seorang remaja Palestina, dikutip dari Arab News.

Pada Selasa (4/4/2023), polisi Israel menyerbu masjid Al-Aqsa saat muslim Palestina sedang beribadah.

Penyerbuan itu berlangsung hingga Rabu (5/4/2023) menjelang fajar.

Mereka memukul jemaah dengan pentungan dan merusak masjid.

Sekira 350 jemaah ditangkap dan dipindah dari Yerusalem.

Kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Masjid Al-Aqsa mendapat kecaman dari berbagai negara termasuk Indonesia, Arab Saudi, dan Turki.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas