Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prediksi AS: Ukraina Dapat Mobilisasi Rakyatnya, Perang Lawan Rusia Berlanjut hingga 2024

Dokumen rahasia AS prediksi respons Ukraina dan Rusia jika ada yang menang. AS memprediksi perang di Ukraina dapat berlanjut hingga 2024.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Prediksi AS: Ukraina Dapat Mobilisasi Rakyatnya, Perang Lawan Rusia Berlanjut hingga 2024
PressidentofRussia/ZelenskyyUa/POTUS
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Presiden Ukraina Zelensky (tengah), Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) - Dokumen rahasia AS yang bocor mengungkap prediksi Pentagon soal Ukraina dan Rusia, jika ada yang menang atau terdesak di perang Ukraina-Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) memprediksi, baik Ukraina maupun Rusia tidak akan mencapai keuntungan besar di medan perang tahun 2023 ini.

Dalam dokumen rahasia AS yang bocor, disebutkan kebuntuan berikutnya akan memaksa Ukraina untuk memobilisasi rakyatnya untuk berperang.

"Badan Intelijen Pertahanan AS memandang, baik Ukraina maupun Rusia memiliki pasukan dan persediaan yang tidak mencukupi untuk operasi yang efektif,” bunyi dokumen rahasia itu.

Dokumen rahasia AS memperkirakan, perang di Ukraina akan berlanjut hingga tahun 2024, dengan kedua belah pihak hanya mencapai keuntungan teritorial kecil tahun ini, seperti yang diberitakan The Washington Post, mengutip dokumen rahasia itu, Rabu (5/4/2023).

Penilaian tersebut, berdasarkan studi menyeluruh AS tentang jumlah pasukan, senjata, dan peralatan di masing-masing pihak.

Baca juga: Rusia Komentari Menlu Ukraina yang Serukan Ganti Laut Hitam Jadi Laut NATO

Prediksi AS: Skenario jika Ukraina atau Rusia Menang

Selain Ukraina, pihak AS juga memprediksi respons dari Rusia saat menghadapi kondisi perang yang mengalami kebuntuan, seperti diberitakan The Post yang mengutip dokumen itu.

Berita Rekomendasi

Mobilisasi ini berpotensi menjadi langkah yang akan memicu kritik publik terhadap pemerintahan Volodymyr Zelensky dan dapat memicu pergantian pemerintahan.

Dokumen itu juga memberikan skenario jika Ukraina unggul dalam perang.

Apabila Ukraina unggul, hal itu dapat memaksa Rusia untuk meningkatkan serangan atau bernegosiasi.

Kemungkinan lainnya, jika Rusia menang, AS memprediksi Vladimir Putin akan menuntut perubahan rezim di Ukraina.

Meski ada beberapa kemungkinan, dokumen itu mengatakan, potensi yang paling mungkin terjadi adalah Ukraina dapat memobilisasi rakyatnya.

Sebelumnya, upaya Ukraina untuk mewajibkan warga sipil ke dalam dinas militer terbukti tidak menarik perhatian banyak rakyatnya.

Media Rusia, RT, mengatakan, hal ini terbukti dari banyaknya video yang menunjukkan orang-orang ditahan secara paksa di jalanan dan dipaksa masuk ke dalam dinas.

Lebih lanjut soal mobilisasi dalam dokumen itu, disebutkan, anggota parlemen Ukraina sedang mempertimbangkan untuk memperluas draf pasukannya.

Banyak dari rakyatnya yang sudah berseragam, telah disalurkan ke kota Artyomovsk yang dikelilingi Donbass (Bakhmut di Ukraina).

Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan pertemuan dengan anggota Delovaya Rossiya National Public Organisation pada 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan pertemuan dengan anggota Delovaya Rossiya National Public Organisation pada 4 Februari 2022. (President of Russia)

Baca juga: AS Akui Kerahkan Militer di Ukraina, Imbas Dokumen Rahasia AS yang Bocor di Internet

Prediksi AS jika Posisi Rusia Terdesak

Pada saat yang sama, kemungkinan Ukraina akan meningkatkan serangan di wilayah Rusia, setelah memobilisasi rakyatnya.

Peningkatan serangan ini dapat memaksa Presiden Vladimir Putin untuk meningkatkan atau memberi China alasan untuk memulai dukungan mematikan untuk Rusia.

Adapun pihak Rusia, kebuntuan akan memaksa mereka untuk menggunakan cadangan yang terdegradasi karena berkurangnya kekuatan tempur, dikutip dari Pravda.

Rusia juga kemungkinan akan mempercepat upaya untuk mengintegrasikan wilayah yang disita ke Rusia.

Pasukan rudal dan unit artileri Ukraina bersiap meluncurkan serangan ke arah musuh. Foto tak bertanggal ini dipublikasikan pada 9 April 2023.
Pasukan rudal dan unit artileri Ukraina bersiap meluncurkan serangan ke arah musuh. Foto tak bertanggal ini dipublikasikan pada 9 April 2023. (General Staff of the Armed Forces of Ukraine)

Baca juga: 1.500 Ton Biji-bijian Ukraina yang Tercemar Klorpirifos Bakal Dimusnahkan

Dokumen Rahasia AS yang Bocor

Dokumen rahasia AS yang baru-baru ini bocor mengungkapkan, pada Februari, AS yakin Ukraina telah menderita hingga 131.000 korban dalam konflik sejauh ini, termasuk hingga 17.500 tewas.

Menetapkan jumlah kematian yang sebenarnya sulit, karena Ukraina jarang mempublikasikan kerugiannya, dikutip dari RT.

Musim gugur tahun 2022 lalu, Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyebutkan kematian di Kiev mencapai 100.000.

Namun, klaim itu dibantah oleh Kiev dan kemudian dihapus dari situs web Uni Eropa.

The Post mencatat, dokumen rahasia itu tidak menentukan apakah perubahan kepemimpinan di Ukraina mengacu pada rotasi pemimpin politik atau petinggi militer.

Pejabat di Ukraina dilaporkan marah atas kebocoran tersebut, yang juga termasuk informasi yang menunjukkan Ukraina tidak siap untuk melakukan serangan balasan musim semi yang telah lama dijanjikan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas