Rusia Deteksi Kasus Subvarian Arcturus, Subvarian Baru Virus Corona
Pengawas kesehatan Rusia, Rospotrebnadzor mengumumkan pada Selasa kemarin bahwa mereka mendeteksi beberapa kasus Arcturus, subvarian baru virus corona
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pengawas kesehatan Rusia, Rospotrebnadzor mengumumkan pada Selasa kemarin bahwa mereka mendeteksi beberapa kasus Arcturus, subvarian baru virus corona (Covid-19).
"Badan kesehatan regional diberitahu tentang subvarian XBB 1.16 dan urutan genetik yang dikaitkan dengannya ditambahkan ke database," kata Rospotrebnadzor dalam sebuah pernyataan.
Menurut data awal, Arcturus mungkin memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, namun tidak ditandai dengan patogenisitas yang tinggi.
"Artinya, penyakit yang disebabkannya berlangsung dalam bentuk ringan. Pembatasan anti epidemi apapun sehubungan dengan deteksi tidak diperlukan," jelas Rospotrebnadzor.
Dikutip dari laman Anadolu Agency, Rabu (19/4/2023), secara umum, kejadian Covid-19 di Rusia menurun 14 persen dibandingkan minggu lalu dan berjumlah 49.500 kasus.
"Strain Omicron tetap dominan," tegas Rospotrebnadzor.
Pertama kali terdeteksi pada Januari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Arcturus merupakan subvarian Omicron dan memicu lonjakan kasus baru-baru ini di India.
Baca juga: Mengenal Virus Covid Subvarian Arcturus yang Terdeteksi Menyebar di 22 Negara
Sejak saat itu, subvarian ini menyebar ke berbagai negara dan ditetapkan sebagai subvarian baru dalam pemantauan pada 22 Maret lalu.