Ukraina Kritik Rencana Damai yang Diusung Brasil, Undang Presiden Lula Lihat Sendiri Dampak Invasi
Brasil bersikap lebih kritis ke Rusia setelah dikritik AS dan juga Ukraina. Kyiv undang Presiden Lula da Silva untuk melihat sendiri dampak perang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tetapi barat memandang kenetralan Brasil dalam perang lebih condong ke Rusia.
“Jika Anda ingin dianggap serius sebagai perantara perdamaian dalam konflik ini, Anda perlu mengunjungi kedua belah pihak. Tidak hanya Rusia,” kata Bruna Santos, direktur Institut Brasil di thinktank Wilson Center.
Di Washington, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat AS secara pribadi menekankan ketidaksenangan pemerintahan Biden tentang kritik Lula terhadap mempersenjatai Ukraina.
Penasihat kebijakan luar negeri Lula, Celso Amorim menyebut kritik AS itu "tidak masuk akal" dan bersikeras bahwa Brasil tidak sependapat dengan Rusia.
Bulan lalu Amorim bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow untuk membahas prospek perdamaian dan mengatur kunjungan Lavrov ke Brasília.
Berbicara pada hari Senin bersama rekannya dari Brasil, Mauro Vieira, Lavrov memuji upaya Brasil untuk pembicaraan damai dan mberterima kasih atas "pemahaman tentang asal-usul situasi".
Tidak ada pertemuan bilateral dengan pejabat Ukraina dan Washington menegur Lula karena menyambut kedatangan Lavrov.
Baca juga: Populer Internasional: Putin Kunjungi Wilayah Ukraina yang Direbut Rusia - Taiwan Beli Rudal dari AS
Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, menuduh Brasil "meniru propaganda Rusia dan China tanpa melihat fakta sama sekali".
Lula menyebut kedua belah pihak bertanggung jawab atas konflik tersebut, dan AS serta Uni Eropa tidak berkomitmen untuk mengejar perdamaian.
“Eropa dan AS pada akhirnya berkontribusi pada kelanjutan perang ini,” kata Lula dari Abu Dhabi pada hari Minggu, setelah mengatakan sehari sebelumnya di Beijing bahwa AS harus “berhenti mendorong perang”.
Kunjungan kenegaraan Lula ke China minggu lalu adalah bagian dari pengaturan ulang diplomatiknya.
Namun langkah itu semakin membuat marah para pejabat di Washington sehubungan dengan meningkatnya ketegangan internasional.
Menteri Luar Negeri Brazil Vieira menolak kritik Gedung Putih.
“Saya tidak setuju sama sekali,” katanya kepada wartawan.
(Tribunnew.com, Tiara Shelavie)