Kegiatan Distribusi Amal di Sanaa Yaman Diserbu Warga, 78 Tewas, Puluhan Korban Lainnya Luka-luka
Sedikitnya 78 orang tewas sementara puluhan orang lainnya luka-luka saat terjadi penyerbuan di ibu kota Yaman.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Sedikitnya 78 orang tewas sementara puluhan orang lainnya luka-luka saat terjadi penyerbuan di ibu kota Yaman.
Menurut pejabat dan media Houthi dikutip dari Aljazeera, penyerbuan terjadi pada Rabu (19/4/2023) malam ketika ratusan orang memadati sebuah sekolah di Sanaa.
"Mereka datang ke lokasi itu dengan harapan mendapatkan sumbangan amal yang diberikan oleh pedagang untuk menandai hari-hari terakhir Ramadan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dikendalikan Houthi dalam sebuah pernyataan.
Saksi mata Abdel-Rahman Ahmed dan Yahia Mohsen mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa Houthi bersenjata telah menembak ke udara dalam upaya pengendalian massa.
Baca juga: Upaya Akhiri Perang di Yaman, Arab Saudi Bebaskan 13 Tahanan Militan Houthi
Tembakan itu mengenai kabel listrik, yang meledak dan menyebabkan kepanikan di antara mereka yang menunggu.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan puluhan mayat tergeletak di tanah, beberapa tidak bergerak dan lainnya berteriak ketika orang-orang berusaha membantu.
Puluhan orang terluka dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Motaher al-Marouni, seorang pejabat kesehatan senior di ibu kota, memberikan jumlah korban tewas dan mengatakan setidaknya 13 orang terluka parah, menurut saluran TV Al Masirah Houthi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri menggambarkan insiden itu sebagai "tragis".
Kementerian Dalam Negeri mengatakan telah menahan dua pedagang yang menyelenggarakan acara tersebut dan penyelidikan sedang dilakukan.
Sanaa telah berada di bawah kendali Houthi sejak 2014 ketika mereka menggulingkan pemerintah negara yang diakui secara internasional.
Baca juga: 14 Warga Yaman Tewas Tenggelam setelah 2 Kapal Terbalik di Laut Merah
Itu menyebabkan intervensi koalisi yang dipimpin Saudi setahun kemudian.
Lebih dari 150.000 orang, termasuk pejuang dan warga sipil, telah tewas dalam konflik tersebut, yang telah menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Lebih dari 21 juta orang di Yaman, atau dua pertiga dari populasi negara itu, membutuhkan bantuan dan perlindungan, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.