Rusia Temukan Bom di Belgorod, 3.000 Warga Dievakuasi dari 17 Apartemen
Rusia temukan bom di Belgorod, 3000 warga dievakuasi dari 17 apartemen. Belum diketahui apakah bom kedua ini sama dengan bom yang meledak Kamis lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 3.000 orang dievakuasi dari 17 apartement di kota Belgorod, Rusia pada Sabtu (22/4/2023).
Evakuasi ini menyusul penemuan sebuah bom penerbangan di daerah perumahan itu.
Gubernur setempat, Vyacheslav Gladkov, mengatakan bom itu tidak meledak dan militer langsung mengevakuasi warga saat penggalian situs.
Sebelum penemuan itu, kota Belgorod diguncang ledakan pada Kamis (20/4/2023).
Tiga orang terluka akibat ledakan itu.
Selain itu, jendela gedung di dekatnya dan kendaraan server rusak, seperti diberitakan RT.
Baca juga: Putra Juru Bicara Kremlin Gabung Grup Wagner Rusia untuk Perang di Ukraina
Meriam yang secara tidak sengaja jatuh di kota itu meninggalkan kawah sedalam 20 meter.
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengatakan insiden itu disebabkan oleh pelepasan bom udara yang tidak disengaja dari jet Su-34.
"Saat menyelesaikan penerbangan di atas Belgorod di barat daya Rusia, pesawat Su-34 Angkatan Udara Rusia mengalami ejeksi darurat persenjataan udara," tulis Kementerian Pertahanan Rusia.
Rekaman CCTV dari ledakan hari Kamis, menunjukkan objek mendarat di dekat persimpangan jalan dengan mobil yang lewat.
Objek itu lalu meledak sekitar 18 detik kemudian.
Ini bukan insiden pertama di Rusia.
Pada Oktober 2022 lalu, sebuah jet tempur Sukhoi 34, jatuh di kota Yeysk, yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
Baca juga: Sanksi Diperpanjang, BWF Lanjutkan Masa Larangan Tanding bagi Atlet Badminton Rusia & Belarusia
Rusia Temukan Bom Kedua di Kota Belgorod
Beberapa hari setelah ledakan Kamis (20/4/2023), ditemukan satu perangkat lainnya yang merupakan bom di Kota Belgorod.
Namun, tidak diketahui apakah bom yang ditemukan pada hari Sabtu berasal dari pesawat yang sama yaitu jet tempur Sukhoi-34 Rusia pada hari Kamis.
"Pada Sabtu (22/4/2023), para sappers, yang bekerja di Jalan Shalandin Belgorod tidak jauh dari lokasi ledakan awal, menemukan bom udara kedua," tulis Gladkov di Telegram.
Sebuah keputusan dibuat untuk memindahkan bom itu ke tempat pengujian militer terdekat dan membuangnya di sana.
Saat operasi sedang berlangsung, warga yang tinggal di 17 blok apartemen terdekat diminta untuk mengungsi.
Walikota Belgorod, Valentin Demidov, mengatakan 90 bus telah dialokasikan untuk memindahkan sekitar 3.000 orang ke akomodasi sementara.
Beberapa jam kemudian, Gladkov melaporkan bom itu telah berhasil dilepas, dan penduduk akan segera dikembalikan ke rumah mereka.
Baca juga: Seperlima Pasukan Rusia yang Dikirim di Ukraina Positif HIV, Dijanjikan Obat Jika Setuju Berperang
Menurut surat kabar Izvestia Rusia, bom yang tidak meledak itu adalah bom FAB-500 yang dijatuhkan dari udara.
Persenjataan ini memiliki berat 500 kilogram (1.100 pon) dan ditemukan di kedalaman lima meter.
"Pakar senjata telah memutuskan tidak ada bahaya ledakan bom," kata Sergey Potapov, kepala departemen lokal Kementerian Darurat, kepada kantor berita RIA Novosti.
Kota Belgorod telah menjadi tempat beberapa ledakan dan pemboman sejak invasi Rusia ke negara tetangga Ukraina pada Februari 2022.
Kota itu adalah salah satu area persiapan pasukan Rusia menjelang invasi ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina