Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-425, Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Ukraina mungkin bersiap untuk serangan balasan di dekat Kherson; pernyataan duta besar China untuk Prancis memicu kemarahan di Baltik dan Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-425, Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
General Staff of the Armed Forces of Ukraine
Tentara Ukraina saat latihan mengevakuasi tentara yang terluka. Foto ini disediakan oleh Layanan Humas 35 brigade laut terpisah Ukraina yang diabadikan oleh Kontra-admiral Mikhail Ostrogadsky dan dipublikasikan pada 3 April 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-425, Senin (24/4/2023).

Mengutip dari The Guardian, berikut rangkuman peristiwa yang terjadi.

- Armada Laut Hitam Rusia berhasil memukul mundur serangan pesawat tak berawak di pelabuhan Krimea Sevastopol pada Senin dini hari.

Laporan itu diungkap oleh gubernur kota yang dilantik Moskow melalui aplikasi Telegram.

- Militer Ukraina telah menyiapkan pasukan di sisi timur Sungai Dnipro dekat kota Kherson, menurut Institut Studi Perang yang mengutip blogger militer Rusia.

Menyusup ke area tersebut bisa menjadi langkah pertama untuk mengusir Rusia dari posisi yang mereka gunakan untuk membombardir dan menembak Kherson.

Baca juga: Rusia Kecam AS yang Tolak Visa Jurnalisnya untuk Liput Acara PBB di New York

- Duta Besar China untuk Prancis memicu kemarahan di Eropa Timur dan Ukraina karena mempertanyakan kedaulatan negara-negara pasca-Soviet.

BERITA REKOMENDASI

Duta Besar Lu Shaye berpendapat, negara-negara yang muncul setelah jatuhnya Uni Soviet "tidak memiliki status efektif berdasarkan hukum internasional."

Lu Shaye menyebut, tidak ada perjanjian internasional yang menegaskan status negara-negara bekas Soviet tersebut sebagai negara berdaulat.

- Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa jika G7 sepakat melarang ekspor ke Rusia, maka Moskow akan membalas dengan menghentikan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Kesepakatan tersebut, yang memungkinkan diekspornya biji-bijian penting dari Ukraina.

Rusia sudah memberi isyarat kuat bahwa mereka tidak akan membiarkan kesepakatan itu berlanjut setelah 18 Mei.

Sergei Lavrov
Sergei Lavrov (RT.com)

Baca juga: Rusia Temukan Bom di Belgorod, 3.000 Warga Dievakuasi dari 17 Apartemen


- Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow "tidak akan memaafkan" Washington karena menolak mengeluarkan visa untuk seorang wartawan.

Wartawan itu dimaksudkan untuk menemani Lavrov dalam kunjungan ke markas besar PBB.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas