Intelijen Inggris: Rusia Cemas Hadapi Serangan Balasan Ukraina, Bangun Parit di Perbatasan
Intelijen Inggris mengatakan Rusia parno menghadapi serangan balasan Ukraina. Rusia membangun parit yang luas di perbatasannya dengan Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
![Intelijen Inggris: Rusia Cemas Hadapi Serangan Balasan Ukraina, Bangun Parit di Perbatasan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-rusia-vladimir-putin-765gt7uihi.jpg)
Hal itu ia sampaikan pada Jumat (28/4/2023).
“Persiapan (untuk serangan balasan) akan segera berakhir,” kata Reznikov.
“Dalam arti global, kami siap dalam mode persentase tinggi. Pertanyaan selanjutnya terserah Staf Umum. Segera setelah kehendak Tuhan, cuaca dan keputusan komandan, kami akan melakukannya,” tambahnya.
Ia mengatakan sekutunya telah menerima senjata yang dijanjikan oleh sekutu internasionalnya.
Ukraina telah menerima tank Leopard 2 dan Challenger.
Meski demikian, mereka masih mengharapkan tank Leopard 1.
![Personel militer Ukraina menerima pelatihan manuver lapis baja pada tank tempur Leopard 2 buatan Jerman di pusat pelatihan tentara Spanyol San Gregorio di Zaragoza pada 13 Maret 2023.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tank-tempur-leopard-2-jerman.jpg)
Baca juga: Gedung Putih Prediksi 20.000 Tentara Rusia Tewas dalam 5 Bulan Pertempuran di Ukraina
Dia mengatakan tank Abrams buatan AS tidak akan tiba tepat waktu untuk berpartisipasi dalam serangan balasan.
“Kami telah menerima sistem yang sangat modern. Izinkan saya mengingatkan Anda, selain koalisi tank – yang terutama mencakup Leopard 2, ditambah Challenger – Leopard 1 akan tiba beberapa saat kemudian, dan kami sedang menunggu Abrams," katanya kepada wartawan, dikutip dari CNN Internasional.
"Mereka (the Abrams) tidak akan punya waktu untuk berpartisipasi dalam serangan balasan ini, saya kira. Tapi kru kami sudah berangkat untuk pelatihan,” lanjut Reznikov.
Selain itu, Ukraina memiliki sejumlah besar kendaraan lapis baja dari berbagai jenis, termasuk Bradley, Marder, Stryker, dan C90.
Saat ini, pasukan Ukraina sedang menyelesaikan kursus pelatihan mereka di negara sekutu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.