Pria Palestina Meninggal di Sel Tahanan Israel setelah Mogok Makan selama 86 Hari
Pria Palestina Khader Adnan meninggal dunia di sel tahanan Israel setelah mogok makan 86 hari sebagai protes penahanannya yang tanpa peradilan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
“Dia (Khader Adnan) menolak dukungan apa pun, menolak pemeriksaan medis, dia berada di sel dengan kondisi penahanan yang sangat sulit,” kata sang istri.
“Mereka (Israel) telah menolak untuk memindahkannya ke rumah sakit sipil, mereka menolak untuk mengizinkan pengacaranya berkunjung,” tambahnya.
Baca juga: Sukses Damaikan Arab Saudi-Iran, China Siap Bantu Perdamaian Palestina dan Israel
Sebelumnya, Khader Adnan melakukan mogok makan beberapa kali pada penangkapan sebelumnya.
Ia pernah mogok makan selama 55 hari pada tahun 2015 untuk memprotes penangkapannya di bawah penahanan administratif, di mana tersangka ditahan tanpa batas waktu oleh Israel tanpa dakwaan atau pengadilan.
Pada tahun 2004, Khader Adnan melakukan protes mogok makan selama 25 hari saat ditahan.
Ia kembali ditahan dan melakukan mogok makan selama 67 hari pada tahun 2012.
Dua tahun kemudian, ia mogok makan selama 54 hari saat ditahan pada tahun 2014.
Pada tahun 2021, Khader Adnan kembali mogok makan selama 25 hari.
Israel saat ini menahan lebih dari 1.000 tahanan Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak 2003, menurut kelompok HAM Israel HaMoked.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel