Pasukan Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Setuju untuk Gencatan Senjata
Pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Gaza menyetujui gencatan senjata, Rabu (3/5/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Gaza menyetujui gencatan senjata, Rabu (3/5/2023).
Gencatan senjata mulai berlaku pukul 03.00 waktu setempat berkat upaya dari pejabat Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), papar dua sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Reuters.
Di sisi lain, Juru bicara Jihad Islam Tareq Selmi mengakui bahwa pertempuran telah berakhir pada Rabu (3/5/2023) subuh.
"Hamas telah terlibat dalam pembicaraan dengan pejabat Mesir, Qatar dan PBB untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan sebelumnya.
Sebuah sumber Palestina mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa gencatan senjata adalah hasil dari beberapa pihak yang mengadakan pembicaraan untuk mencegah serangan Israel ke Gaza meningkat.
Hamas juga memuji kinerja kelompok bersenjata Palestina yang bersama-sama menanggapi kematian Khader Adnan, lapor Al Jazeera Arabic.
Baca juga: Israel Bom Jalur Gaza Pascakematian Pria Palestina di Tahanan karena Mogok Makan 86 Hari
Sebuah pernyataan bersama oleh faksi-faksi di Gaza pada Selasa (2/5/2023), termasuk Hamas dan Jihad Islam, mengatakan tembakan roket adalah "tanggapan awal" atas kematian Adnan.
Kematian Khader Adnan, Israel-Palestina saling bertukar serangan roket
Roket diluncukan ke Israel setelah kematian akvitis Khader Adnan di tahanan Israel pada Selasa (2/5/2023).
Militer Israel mengatakan sedikitnya 30 roket ditembakkan dari Gaza.
Dua mendarat di kota kecil Israel Sderot di sebelah timur Gaza.
Layanan darurat Israel Magen David Adom mengatakan tiga orang terluka oleh pecahan peluru di daerah Sderot.
Sebagai balasan, Israel melepaskan serangan udara ke Gaza.
Baca juga: Roket Ditembakkan dari Gaza setelah Pria Palestina Meninggal di Penjara Israel saat Mogok Makan
Serangan udara Israel menargetkan beberapa lokasi di Gaza, yang berpenduduk lebih dari 2 juta orang merupakan salah satu daerah berpenduduk paling padat di dunia, menurut sumber keamanan dan saksi Palestina.
Issam Adwan, seorang jurnalis dan penduduk Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia telah mendengar beberapa ledakan di dekat rumahnya.
Dia membantah klaim pasukan Israel bahwa mereka hanya menargetkan situs militer dan bukan warga sipil.
“Kami telah hidup dan mengalami peningkatan yang signifikan… oleh pesawat tempur Israel yang menargetkan daerah padat penduduk bahkan dengan klaim otoritas Israel yang menargetkan [hanya] situs militer Hamas – seperti yang biasanya mereka klaim,” kata Adwan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)