Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Khader Adnan, Seorang Aktivis Palestina, Meninggal usai Mogok Makan 86 Hari di Penjara Israel

Seorang aktivis Palestina berusia 45 tahun meninggal dunia di penjara Israel setelah menggelar aksi mogok makan atas penangkapannya, Selasa (2/5/2023)

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sosok Khader Adnan, Seorang Aktivis Palestina, Meninggal usai Mogok Makan 86 Hari di Penjara Israel
SAIF DAHLAH / AFP
Tahanan aksi mogok makan Palestina Khader Adnan (Tengah), seorang anggota senior Jihad Islam yang dipenjara di Israel, disambut oleh anggota kerumunan di desa Arraba dekat utara kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 18 April 2012 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang aktivis Palestina berusia 45 tahun meninggal dunia di penjara Israel setelah menggelar aksi mogok makan atas penangkapannya, Selasa (2/5/2023).

Pria tersebut merupakan Khader Adnan.

Dia merupakan aktivis yang berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ), lapor Al Jazeera.




Selama menjalankan aksinya di tahanan, Adnan juga sedang menunggu jadwal persidangan, kata otoritas Israel.

Semasa hidup, Adnan masuk dan keluar penjara selama lebih dari dua dekade.

Selengkapnya, berikut ini Tribunnews.com rangkum profil Khader Adnan dari Al Jazeera:

Baca juga: Roket Ditembakkan dari Gaza setelah Pria Palestina Meninggal di Penjara Israel saat Mogok Makan

Khader Adnan, pria Palestina yang melakukan mogok makan selama 86 hari sejak penahanannya pada Februari 2023. Khader Adnan meninggal dunia pada 2 Mei 2023 di sel tahanannya di Israel.
Khader Adnan, pria Palestina yang melakukan mogok makan selama 86 hari sejak penahanannya pada Februari 2023. Khader Adnan meninggal dunia pada 2 Mei 2023 di sel tahanannya di Israel. (Muhammad Smiry)

Sosok Khader Adnan

BERITA TERKAIT

Adnan lahir pada 24 Maret 1978, di kota Arrabeh dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Dia adalah seorang tukang roti berdasarkan perdagangan dan lulus dari Universitas Birzeit dengan gelar sarjana matematika.

Adnan memiliki toko roti di kota Qabatya, di sebelah selatan Jenin.

Dia menjadi advokat politik untuk PIJ selama masa mahasiswanya dan pertama kali ditangkap oleh Israel dan ditahan selama empat bulan pada tahun 1999.

Delapan bulan kemudian, dia ditangkap oleh Otoritas Palestina (PA) karena memimpin demonstrasi mahasiswa pada tahun 1999 di Universitas Bir Zeit menentang kedatangan Perdana Menteri Prancis Lionel Jospin.

Afiliasi dengan PIJ

Adnan diharapkan menjadi juru bicara PIJ di Tepi Barat.

Baca juga: Israel lancarkan serangan udara ke Lebanon dan Gaza sebagai balasan atas serangan roket

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas